1 dari 3 Orang di Gaza Tidak Makan selama Berhari-hari, Ribuan Bayi Kekurangan Gizi

1 dari 3 Orang di Gaza Tidak Makan selama Berhari-hari, Ribuan Bayi Kekurangan Gizi

Global | sindonews | Selasa, 8 Juli 2025 - 21:08
share

Hampir satu dari tiga orang di Gaza tidak makan selama berhari-hari, sehingga lebih banyak nyawa terancam kelaparan, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Lembaga internasional itu menuduh Israel terus menghalangi upaya bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.

Berbicara dalam jumpa pers hariannya pada hari Senin (7/7/2025), juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan otoritas Israel—yang disebut oleh PBB sebagai kekuatan pendudukan—telah menolak tiga dari delapan permintaan koordinasi kemanusiaan yang diajukan organisasi tersebut pada hari Minggu.

Ia mengatakan penolakan tersebut menghambat kemampuan tim PBB untuk melaksanakan operasi bantuan kritis.

“Otoritas Israel harus membuka semua penyeberangan yang tersedia, memfasilitasi akses kemanusiaan sepenuhnya di dalam Gaza, dan melindungi warga sipil, sesuai dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional,” tegas Dujarric.

Ia juga menggambarkan bahan bakar sebagai “jalur hidup untuk bertahan hidup” di Gaza, dan mendesak agar bahan bakar diizinkan masuk tanpa penundaan lebih lanjut.Dujarric menegaskan kembali perlunya akses kemanusiaan yang mendesak dan tanpa hambatan untuk mengatasi krisis yang semakin parah yang dihadapi warga sipil di Gaza.

Sementara itu, Kepala Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) Catherine Russell pada hari Senin memperingatkan tentang krisis gizi yang semakin dalam di antara bayi-bayi di Jalur Gaza karena akses kemanusiaan masih sangat terbatas, Anadolu melaporkan.

"Ribuan bayi di Gaza kekurangan gizi yang tepat karena akses bantuan masih sangat terhambat," tulis Russell di X.

Menyoroti dampak serangan Israel yang terus-menerus terhadap wanita dan anak-anak, dia berkata, "Banyak ibu telah terbunuh atau terlalu kekurangan gizi untuk menyusui, yang membuat bayi berisiko meninggal atau mengalami kerusakan kesehatan permanen."

"Setiap menit sangat berarti dalam menyelamatkan hidup mereka," papar dia. Meskipun ada seruan internasional untuk gencatan senjata, Israel telah melancarkan perang genosida di Gaza, menewaskan lebih dari 57.500 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, sejak Oktober 2023.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

Baca juga: Abu Ubaidah: Serangan Pejuang Tewaskan 5 Tentara Israel, Pukulan Tambahan!

Topik Menarik