Tak Mudah Menyerah! Houthi Balas Serangan Israel dengan Luncurkan 2 Rudal

Tak Mudah Menyerah! Houthi Balas Serangan Israel dengan Luncurkan 2 Rudal

Global | sindonews | Senin, 7 Juli 2025 - 14:19
share

Ketegangan di Laut Merah meningkat karena beberapa serangan menargetkan kapal komersial di dekat pelabuhan Al HudaydahYaman. Milisi Houthi yang didukung Iran melanjutkan kampanye mengganggu terhadap jalur pelayaran, yang memicu tanggapan bersenjata dan serangan militer baru oleh Israel.

Perkembangan ini menandai eskalasi signifikan dalam konflik yang sedang berlangsung, yang selanjutnya berdampak pada salah satu koridor maritim paling kritis di dunia.

Tak Mudah Menyerah! Houthi Balas Serangan Israel dengan Luncurkan 2 Rudal

1. 2 Rudal Diluncurkan dari Yaman

Israel mengatakan pada hari Senin bahwa dua rudal diluncurkan ke arahnya dari Yaman, beberapa jam setelah tentara melakukan serangkaian serangan terhadap target pemberontak Huthi di negara itu.

"Setelah sirene berbunyi beberapa saat yang lalu di beberapa wilayah di Israel, dua rudal diluncurkan dari Yaman. Upaya dilakukan untuk mencegat rudal dan hasil intersepsi sedang ditinjau," kata tentara di Telegram, dilansir Gulf News.

Baca Juga: Incar Houthi, Israel Serang 3 Pelabuhan dan 1 Pembangkit Listrik Yaman

2. Serangan Maritim Houthi Berdampak pada Rute Pelayaran

Houthi telah menargetkan kapal-kapal di jalur perairan strategis ini selama lebih dari setahun, meningkatkan serangan mereka setelah kampanye militer Israel terhadap Hamas di Gaza mengganggu jalur pelayaran global. Meskipun serangan ini menyebabkan gangguan yang signifikan, gangguan tersebut sebagian besar berkurang pada akhir tahun 2024 karena kapal-kapal dialihkan.

Awal tahun ini, kampanye pengeboman besar-besaran oleh AS dan Israel menekan milisi yang bermarkas di Yaman itu agar melakukan gencatan senjata dengan Washington. Namun, Houthi sejak itu mengancam akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang berafiliasi dengan AS setelah AS bergabung dengan serangan Israel di situs-situs nuklir Iran.Serangan Houthi telah menyebabkan gangguan terbesar pada perdagangan global sejak pandemi Covid-19, yang memengaruhi aktivitas di salah satu koridor maritim tersibuk di dunia.

3. Beberapa kapal kecil menyerang kapal di dekat Al Hudaydah

Beberapa kapal kecil melepaskan tembakan dan meluncurkan granat gerak sendiri ke kapal tak dikenal di Laut Merah dekat pelabuhan Al Hudaydah Yaman, Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) melaporkan pada hari Minggu. Tim keamanan bersenjata di atas kapal membalas tembakan saat insiden itu terjadi sekitar 51 mil laut di barat daya Al Hudaydah, benteng utama milisi Houthi yang didukung Iran.

Dalam insiden terkait, UKMTO mengonfirmasi bahwa beberapa kapal kecil menyerang kapal lain di dekat Al Hudaydah, membakarnya, dan memaksa awak kapal meninggalkannya. Serangan itu melibatkan tembakan dan granat gerak sendiri, menurut laporan UKMTO yang mengutip seorang petugas keamanan perusahaan.

Tim keamanan bersenjata di atas kapal terlibat dalam tembakan balasan selama serangan itu, yang terjadi sekitar 51 mil laut di barat daya Al Hudaydah. Kampanye Houthi yang sedang berlangsung terhadap pengiriman Laut Merah terus mengganggu perdagangan regional.

4. Serangan Udara Israel Menargetkan Lokasi Houthi

Pada 6 Juli 2025, Israel melancarkan serangkaian serangan udara di wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman, termasuk pelabuhan Hodeida, Ras Isa, dan Salif. Jet tempur Israel menghancurkan apa yang digambarkan pemerintah sebagai "infrastruktur teror" milik pemberontak Houthi, sebagai tanggapan atas serangan berulang terhadap Israel.

TV Al Masirah yang dikelola Houthi mengonfirmasi serangan tersebut, yang juga menargetkan pembangkit listrik Ras Al Kathib. Israel telah sering melakukan serangan di Yaman, termasuk di pelabuhan dan bandara Sanaa, sebagai balasan atas serangan rudal dan pesawat tak berawak Houthi sejak perang Gaza dimulai pada akhir 2023.

Di antara target tersebut adalah kapal kargo Galaxy Leader, yang direbut oleh Houthi pada November 2023 dan dilaporkan dilengkapi dengan sistem radar untuk memantau pengiriman Laut Merah.

Topik Menarik