Pakar Ini Sebut Tujuan AS dan Israel Menyerang ke Iran Gagal Total
Ali Akbar Dareini, seorang peneliti di Pusat Studi Strategis di Teheran, mengungkapkan serangan Israel dan AS telah gagal dalam mencapai sasaran mereka. Itu sebagai sinyal bahwa Iran adalah pemenangnya.
"Sasaran Trump adalah menghancurkan program nuklir Iran, lalu mengundang Iran ke meja perundingan dari posisi yang berkuasa, dengan asumsi bahwa Iran telah dilemahkan dan tidak punya pilihan selain menyerah pada tuntutan Amerika," katanya, dilansir Al Jazeera.
Sasaran Israel adalah menghancurkan program nuklir Iran, memicu kerusuhan, dan menggulingkan para pemimpin Iran, katanya.
"Itu tidak terjadi – itu tidak akan terjadi," katanya, seraya menambahkan bahwa negara itu justru bersatu melawan agresi asing.
Ia mengatakan Trump telah menyia-nyiakan "kesempatan emas" untuk mencapai kesepakatan dengan Iran terkait program nuklirnya."Namun, ia menyia-nyiakan kesempatannya untuk mencapai kesepakatan – karena ia menipu Iran saat Iran berada di meja perundingan – dengan merencanakan untuk melakukan serangan," katanya.
Baca Juga: Ribuan Warga Beri Penghormatan Terakhir pada Pahlawan Perang Iran
"Ia berbicara tentang [menjadi] presiden perdamaian, kini ia membuktikan bahwa ia adalah presiden perang."
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi membagikan foto dirinya secara daring saat berduka atas peti jenazah kepala IRGC Hossein Salami yang terbunuh, menulis dalam keterangan foto tentang kebanggaannya bahwa negaranya telah mempertahankan diri dari dua kekuatan bersenjata nuklir.
Foto tersebut diunggah di akun Instagram Abbas Araghchi dalam galeri gambar dari kehadirannya di pemakaman kenegaraan besar-besaran hari ini di Teheran untuk para komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil yang tewas dalam serangan Israel yang dimulai pada 13 Juni. AS, sekutu utama Israel, bergabung dalam kampanye udara pada 22 Juni dengan mengebom tiga fasilitas nuklir utama Iran.“Kebanggaan sebuah bangsa lebih berharga daripada apa pun,” tulis keterangan foto tersebut.
“Hari ini, warga Iran, di tengah perlawanan heroik terhadap dua rezim yang dipersenjatai senjata nuklir, telah menjaga kehormatan dan kebanggaan mereka, dan kini menatap masa depan dengan lebih bangga, lebih terhormat, dan lebih teguh dari sebelumnya.”
Israel secara luas diyakini memiliki senjata nuklir, meskipun tidak pernah mengakuinya secara terbuka.
