Diplomat Iran dan Israel Bentrok Keras di Pertemuan PBB Bahas Perang
Bentrok keras pecah antara diplomat Iran dan Israel di pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas perang antara kedua negara. Masing-masing saling menyalahkan.
Duta Besar Iran untuk PBB, Amir-Saeid Iravani, menekankan korban sipil akibat serangan Israel terhadap negara tersebut selama pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, sambil mengangkat foto anak-anak Iran yang tewas dalam pengeboman tersebut.
Ia mengatakan serangan Israel merupakan "pelanggaran berat hukum internasional", dan ia mendesak PBB untuk mengambil segera tindakan.
Adapun Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, melontarkan kritik pedas terhadap diplomat Iran, menuduhnya "berpura-pura menjadi korban" dengan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menegakkan hukum internasional dan menghentikan serangan Israel terhadap Iran.
Sementara itu, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengatakan Washington perlu membuat kesepakatan dengan Teheran dan untuk melakukannya, Washington perlu mencabut tuntutannya agar Iran setuju untuk tidak melakukan pengayaan uranium."Yang perlu dilakukan presiden untuk membuat kesepakatan dengan Iran adalah mencabut tuntutan pil racun pemerintah Israel agar Iran sepenuhnya melepaskan haknya berdasarkan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) untuk memperkaya uranium pada tingkat rendah yang hanya cocok untuk energi nuklir sipil," ungkap kelompok itu.
"Semua orang tahu bahwa tuntutan nol pengayaan pemerintah Israel dimaksudkan untuk membuat kesepakatan menjadi mustahil. Presiden Trump dapat dengan mudah membuat kesepakatan dengan pemantauan independen dan pengayaan tingkat sipil yang dapat diverifikasi mencegah Iran membuat senjata nuklir. Perang tidak diperlukan," papar kelompok itu.
Seperti yang telah kami laporkan, Trump bersikeras Iran hampir memiliki senjata nuklir meskipun intelijen AS, badan energi PBB, dan penilaian lain menyimpulkan bahwa itu salah.
"Histeria yang dibuat-buat tentang Iran menggemakan klaim palsu yang dibuat Netanyahu dan yang lainnya ketika mendorong negara kita untuk menyerang Irak berdasarkan senjata pemusnah massal yang berbohong 20 tahun lalu," papar CAIR.
Mereka menegaskan, "Presiden Trump harus mencabut tuntutan pil racun dan membuat kesepakatan nuklir yang mencegah perang AS yang tidak perlu dan membawa bencana dengan Iran."
Baca juga: Israel Sangat Kewalahan, Akurasi Rudal Iran Meningkat 3 Kali Lipat