Trump Sesumbar AS Bisa Bunuh Khamenei, Tuntut Iran Menyerah Tanpa Syarat

Trump Sesumbar AS Bisa Bunuh Khamenei, Tuntut Iran Menyerah Tanpa Syarat

Global | sindonews | Rabu, 18 Juni 2025 - 09:14
share

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan Washington memiliki kemampuan untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei. Trump juga menuntut agar Teheran menyerah tanpa syarat.

Sekutu utama Amerika di Timur Tengah, Israel, mengebom fasilitas nuklir dan militer Iran pekan lalu, menyebutnya sebagai serangan pendahuluan untuk menghentikan Teheran memperoleh senjata nuklir.

Iran telah membalas dengan serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap Israel, yang meningkatkan konflik antara kedua negara. Trump telah mendukung operasi Israel.

"Kami sekarang memiliki kendali penuh dan total atas langit di atas Iran," klaim presiden AS di Truth Social pada hari Selasa (17/6/2025).

"Kami tahu persis di mana yang disebut 'Pemimpin Tertinggi' bersembunyi. Dia adalah sasaran empuk, tetapi aman di sana, Kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya!), setidaknya tidak untuk saat ini," tulis Trump.Namun, ia memperingatkan bahwa "kesabaran menipis," dan menuntut agar Teheran menyerah dalam pesan tindak lanjut singkat.

Trump memperpendek perjalanannya ke KTT G7 pada hari Senin dan kembali ke AS dari Kanada "karena apa yang terjadi di Timur Tengah," menurut Gedung Putih.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menolak mengesampingkan kemungkinan membunuh Khamenei, mengatakan kepada ABC News pada hari Senin bahwa hal ini akan "mengakhiri konflik," daripada meningkatkannya.

Ketika didesak apakah ia benar-benar akan mempertimbangkan langkah tersebut, ia menunjuk pada pembunuhan "ilmuwan nuklir top" Iran oleh Israel.

Teheran bersikeras program nuklirnya sepenuhnya damai dan dengan tegas menyangkal mereka sedang mengembangkan bom nuklir, seperti yang dituduhkan Israel. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan pada hari Senin bahwa tujuan serangan Israel terhadap Iran adalah untuk "menggagalkan" kemungkinan kesepakatan nuklir antara Teheran dan Washington.

"Iran TIDAK memulai perang ini dan tidak tertarik mengabadikan pertumpahan darah," ujar dia, seraya menambahkan Teheran akan berjuang sampai akhir untuk melindungi negara dan rakyatnya.

Ia memperingatkan bahwa membuat AS "terperosok dalam Perang Abadi" akan menghancurkan prospek solusi diplomatik.

Baca juga: Gelombang Serangan Rudal Iran Hancurkan Israel, Pemimpin Tertinggi Khamenei: Pertempuran Dimulai

Topik Menarik