Politisi Jerman Dikecam karena Lepas Busana dan Ajak Warga Liburan Swinger
Seorang politisi Jerman dikecam oleh sesama anggota dewan setelah dia berpose menanggalkan pakaian dan mengajak penduduk untuk bergabung dengannya dalam liburan swinger ke pantai nudis di Prancis. Ulahnya itu dianggap sebagai kegiatan bodoh dan memalukan.
Sekadar diketahui, swinger adalah kegiatan bertukar pasangan untuk tujuan seksual. Praktik ini biasa dijalani di kalangan masyarakat Barat yang liberal.
Julien Ferrat, seorang anggota dewan di Kota Mannheim, di barat daya Jerman, dan perwakilan dari partai politik Die Mannheime, mengatakan liburan delapan hari ke tempat populer swinger, Cap d'Agde, di selatan Prancis, adalah untuk menyelidiki bagaimana tempat itu menjadi pusat wisata nudis dan seks global—dan bagaimana hal ini dapat membantu meningkatkan ekonomi lokal Mannheim.
Baca Juga: Bukan Lagi AS, Rakyat Rusia Kini Anggap Jerman Musuh Nomor Satu
Dia mendapat banyak perhatian—dan penolakan dari sesama anggota dewan—ketika sebuah laporan tentang idenya yang tidak konvensional itu muncul di artikel Mannheim Official Gazette pada bulan Mei.Dalam publikasi itu, dia terlihat berfoto telanjang di pantai dengan hanya sebuah tanda yang menutupi kemaluannya. Judul artikel itu berbunyi: "Perjalanan Pendidikan Politik ke Cap d’Agde".
“Desa naturis di Cap d’Agde dianggap sebagai kiblat bagi kaum nudis dan swinger,” kata politisi 33 tahun dalam artikel tersebut.
"Yang sedikit orang tahu: Tanpa dukungan pemerintah untuk pariwisata...tempat ini tidak akan pernah ada," imbuh dia.
Dia telah meminta warga yang ingin tahu dan berpikiran terbuka untuk menemaninya dalam perjalanan yang akan melibatkan kamp pelatihan, untuk memastikan tidak ada peserta yang datang ke resor itu "tanpa persiapan".
Kamp pelatihan tersebut, menurut laporan Mail Online, Selasa (10/6/2025), melibatkan seks di luar ruangan di Friesenheimer Insel di Mannheim.Dia menekankan kamp pelatihan tersebut akan "mengecualikan media" untuk melindungi privasi peserta.
"Di Cap d'Agde, seks di pantai dipahami secara harfiah. Dan siapa pun yang selalu ingin berbelanja telanjang di supermarket dapat dengan mudah memuaskan hasrat itu di sana," katanya.
"Berhubungan seks di kamar tidur sendiri berbeda dengan di pantai dengan sekelompok pria yang sedang masturbasi seperti di Cap d'Agde," paparnya.
Dia mengatakan "banyak yang bisa dipelajari" dari desa proyek tersebut, yang sekarang menjadi resor naturis terkemuka di pesisir Mediterania dengan kelab swinger profesional dan restoran, bar, dan pantai nudis yang dikelola secara pribadi.
Dia berencana untuk berdiskusi dengan kantor pariwisata dan pemilik bisnis lokal, termasuk operator hotel.Hingga 16 Mei, 75 orang menyatakan minatnya pada liburan aneh tersebut, dengan 22 orang—termasuk 14 pria dan delapan wanita—mengonfirmasi kesediannya.
Namun, tidak semua orang menyatakan dukungan mereka. Seorang anggota dewan menyebutnya "memalukan" dan "bodoh".
"Saya menganggap seruan ini bodoh karena saya yakin itu sebenarnya merugikan politik," kata Christian Hötting, politisi CDU di Mannheim dan anggota dewan kota, kepada SWR Aktuell.
"Saya tidak melihat sesuatu yang masuk akal di dalamnya yang akan memajukan kota, atau warga kota ini. Itu hanya sedikit memalukan."
Ferrat membalas, dengan mengatakan, "Tidak seorang pun dipaksa untuk melakukannya. Siapa pun yang merasa terganggu olehnya harus meletakkan artikel itu begitu saja."Menurut publikasi tersebut, pemerintah kota enggan mengomentari artikel tersebut. "Lembaran berita resmi, sebagai publikasi resmi kotamadya, tunduk pada netralitas partisan khusus," kata juru bicara dewan, menurut publikasi tersebut.
Ditambahkannya, anggota dewan kota menulis artikel mereka atas tanggung jawab mereka sendiri.
Ini bukan pertama kalinya Ferrat bertelanjang bulat. Tahun lalu, dia menerbitkan perkenalan dirinya di lembaran berita resmi di samping foto dirinya telanjang dengan tangan menutupi kemaluannya.

