Jenderal Israel Bos Baru Shin Bet Umbar Hasutan Anti-Islam, Bawa-bawa Nama Nabi Ismail

Jenderal Israel Bos Baru Shin Bet Umbar Hasutan Anti-Islam, Bawa-bawa Nama Nabi Ismail

Global | sindonews | Selasa, 27 Mei 2025 - 11:58
share

Mayor Jenderal David Zini, kepala Shin Bet (badan keamanan internal Israel) yang baru diangkat, telah membuat komentar hasutan anti-Islam. Bocoran audio dari komentarnya diungkap media Zionis, Channel 12, pada hari Minggu.

Menurut laporan media tersebut, Zini membuat komentar haustan tersebut selama pertemuan baru-baru ini dengan para pemukim dari daerah dekat Jalur Gaza, Palestina.

Dalam rekaman tersebut, jenderal Zionis itu berkata: "Kami memiliki peringatan intelijen terus-menerus tentang Muslim jahat yang berniat membunuh orang Yahudi yang baik, sejak kelahiran [Nabi] Ismail hingga pemberitahuan lebih lanjut."

Bocoran audio tersebut terjadi selama diskusi oleh Zini tentang serangan Hamas 7 Oktober 2023 dan perang berikutnya oleh Israel di Gaza, yang mengakibatkan tewasnya sekitar 53.200 warga Palestina dan sekitar 123.000 lainnya terluka.

Dalam pernyataan yang sama, Zini mengatakan: “Upaya intensif untuk membawa kembali semua sandera dengan cepat menghambat pencapaian kedua"—merujuk pada tujuan perang untuk melenyapkan kelompok Hamas.

"Perang di Gaza belum mencapai tujuannya. Dan jika ada yang berjanji tidak ada ancaman—bawa mereka ke detektor kebohongan," katanya.

Zini juga mengakui dalam pernyataan yang bocor bahwa Israel tidak memiliki pasukan yang cukup untuk mengamankan perbatasannya atau melindungi warganya di semua lini.

"Bahkan jika Anda memobilisasi semua pasukan cadangan dan menempatkan mereka di sepanjang perbatasan, itu tidak akan cukup," ujarnya, seperti dikutip dari The New Arab, Selasa (27/5/2025).

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah membela pengangkatan Zini sebagai bos baru Shin Bet, dengan menegaskan bahwa dia sangat memenuhi syarat untuk jabatan tersebut.

Namun, keputusan itu telah mendapat penolakan dari berbagai pihak, termasuk otoritas hukum dan mantan pejabat keamanan, yang mempertanyakan legalitas dan kelayakan proses pengangkatannya.

Kontroversi seputar pernyataan dan pengangkatan Zini menggarisbawahi perpecahan yang mendalam dalam masyarakat Israel dan lembaga-lembaganya, khususnya mengenai penanganan masalah keamanan dan perlakuan terhadap komunitas minoritas.

Pernyataannya menandai perubahan tajam dari pendekatan kepala Shin Bet yang diberhentikan, Ronen Bar. Channel 12 mencatat bahwa komentar Zini yang bocor tersebut menunjukkan adanya perubahan dalam cara PM Netanyahu memandang peran lembaga tersebut dalam strategi pertahanan Israel yang lebih luas.

Pengangkatan Zini oleh Netanyahu terus memicu kegemparan hukum dan politik. Jaksa Agung Gali Baharav-Miara memperingatkan bahwa Netanyahu tidak memiliki kewenangan untuk mengonfirmasi pengangkatan tersebut sebelum menyelesaikan pemeriksaan hukum, menggambarkan proses tersebut sebagai "cacat" dan menimbulkan kekhawatiran atas konflik kepentingan.

Zini, yang lahir dalam keluarga Zionis religius asal Aljazair, tinggal di permukiman Keshit di Dataran Tinggi Golan—wilayah Suriah—yang diduduki Israel. Dia telah menikah dan memiliki 11 anak.

Topik Menarik