AS Pulangkan Kapal Induk Nuklirnya setelah Kehilangan 3 Jet Tempur saat Tempur Melawan Houthi

AS Pulangkan Kapal Induk Nuklirnya setelah Kehilangan 3 Jet Tempur saat Tempur Melawan Houthi

Global | sindonews | Selasa, 20 Mei 2025 - 09:09
share

Kapal induk bertenaga nuklir USS Harry S Truman milik Amerika Serikat (AS) akhirnya ditarik pulang setelah penugasan panjang dalam operasi tempur melawan kelompok Houthi Yaman.

Kapal itu telah kehilangan tiga jet tempur F/A-18 Super Hornet selama operasi tempur tersebut.

Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada Business Insider pada hari Senin (19/5/2025) bahwa USS Harry S Truman telah meninggalkan Laut Merah dan sekarang berada di Laut Mediterania dalam perjalanan pulang.

Tidak jelas kapan tepatnya kapal induk tersebut akan tiba kembali di pelabuhan asalnya di Norfolk, Virginia.

Komando Pasukan Gabungan Sekutu NATO di Naples menulis di media sosial sebelumnya bahwa USS Harry S Truman dan kelompok penyerangnya berpartisipasi dalam latihan maritim di Mediterania. Laporan intelijen sumber terbuka melihat kapal induk tersebut menuju utara di Terusan Suez selama akhir pekan.

Kapal induk itu memasuki Timur Tengah pada bulan Desember dan menghadapi serangkaian kecelakaan selama beberapa bulan berikutnya, termasuk hilangnya tiga jet tempur F/A-18 Super Hornet, yang harganya sekitar USD60 juta (lebih dari Rp985 miliar) per unit.

Pada akhir Desember, kapal penjelajah rudal USS Gettysburg, bagian dari kelompok penyerang kapal induk Harry S Truman, menembak jatuh sebuah F/A-18 di atas Laut Merah dalam apa yang digambarkan oleh militer AS sebagai "kasus yang jelas-jelas merupakan friendly-fire". Rincian insiden tersebut masih terbatas.

Pada pertengahan Februari, USS Harry S Truman bertabrakan dengan sebuah kapal komersial besar di Mediterania, dekat Port Said di Mesir.

Kapal induk tersebut rusak dan harus berlayar ke pangkalan Angkatan Laut AS untuk diperbaiki. Insiden itu menyebabkan pemecatan perwira komandan kapal.

Beberapa bulan kemudian, pada akhir April, ketika USS Harry S Truman kembali ke Laut Merah, sebuah F/A-18 dan traktor penarik jatuh ke laut saat jet tempur itu sedang ditarik di hanggar kapal induk.

Seorang pelaut terpaksa melompat dari kokpit tepat sebelum pesawat jatuh ke air. Beberapa laporan mengindikasikan kapal itu mengambil tindakan mengelak saat itu untuk menghindari tembakan rudal Houthi.

Seminggu kemudian, pada awal Mei, sebuah F/A-18 mendarat di dek penerbangan USS Harry S Truman ketika kabel penahan, kabel hitam tebal yang digunakan untuk menangkap pengait ekor di bagian belakang pesawat yang berbasis di kapal induk dan memperlambatnya, rusak. Jet tempur itu jatuh ke laut.

Kedua penerbang Angkatan Laut itu berhasil melontarkan diri dengan selamat dan diselamatkan oleh helikopter.

Harry S Truman adalah salah satu dari dua kapal induk Angkatan Laut yang berpartisipasi dalam operasi tempur melawan kelompok Houthi di Yaman selama kampanye pengeboman militer selama berminggu-minggu, yang dikenal sebagai Operasi Rough Rider, yang tiba-tiba dihentikan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump awal bulan ini.

Keberangkatan kapal induk USS Harry S Truman dari Laut Merah berarti hanya tersisa satu kapal induk, USS Carl Vinson, di Timur Tengah.

USS Carl Vinson memiliki sayap udara campuran yang mencakup F-35C generasi kelima, pesawat tempur siluman yang dibuat untuk operasi kapal induk.

Topik Menarik