3 Tank Israel Diledakkan, Brigade Al Qassam Klaim Lumpuhkan Tentara Zionis

3 Tank Israel Diledakkan, Brigade Al Qassam Klaim Lumpuhkan Tentara Zionis

Global | sindonews | Senin, 19 Mei 2025 - 21:09
share

Sayap bersenjataHamas, Brigade Al Qassam mengatakan para pejuangnya "melakukan penyergapan yang rumit" di daerah Atatra di Beit Lahiya di Gaza utara pada hari Jumat.

Menurut pernyataan di Telegram, para pejuangnya menargetkan tiga kendaraan Israel dengan dua alat peledak dan sebuah roket.

"Mereka kemudian menyerang pasukan Zionis lain dengan senjata ringan dan granat tangan, menewaskan dan melukai beberapa anggotanya," kata Brigade Al Qassam, dilansir Al Jazeera. Mereka menambahkan bahwa para pejuang juga memantau helikopter yang mendarat untuk evakuasi.

Sementara itu, Sekjen PBB Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan, pemblokiran bantuan yang disengaja oleh Israel meningkatkan risiko kelaparan. Ia mengatakan WHO dan badan PBB lainnya siap untuk mengirimkan bantuan ke daerah kantong itu - jika dan ketika diizinkan masuk.

Israel telah memblokade Gaza sejak Maret, mendorong penduduk di sana ke dalam kelaparan. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel perlu mencegah kelaparan di Gaza karena "alasan diplomatik" setelah pemerintahnya mengumumkan akan mengizinkan masuknya bantuan pangan terbatas.

"Dua bulan setelah blokade terakhir, dua juta orang kelaparan," kata kepala WHO, saat berbicara pada pembukaan Majelis Kesehatan Dunia tahunan, seraya menambahkan bahwa 160.000 metrik ton makanan "diblokir di perbatasan hanya beberapa menit jauhnya".

"Orang-orang meninggal karena penyakit yang dapat dicegah sementara obat-obatan menunggu di perbatasan, sementara serangan terhadap rumah sakit membuat orang tidak mendapatkan perawatan, dan menghalangi mereka untuk mencarinya," katanya.

Kemudian, Mantan Menteri Kehakiman Israel Yossi Beilin tentang pandangan publik Israel terhadap perang dan negosiasi gencatan senjata yang sedang berlangsung di Doha.

Beilin mengatakan semakin banyak orang Israel yang kritis terhadap perang dan mempertanyakan apakah tujuannya dapat dicapai. Ia berharap perundingan di Doha akan berujung pada akhir perang, pembebasan semua tawanan, penyingkiran Hamas dari kekuasaan di Gaza, dan jalan menuju perundingan baru antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengenai pembentukan negara Palestina.

Namun, ia meragukan bahwa lintasan seperti itu mungkin terjadi di bawah pemerintahan saat ini, yang ia gambarkan sebagai terhambat oleh partai-partai sayap kanan "ekstrem" yang "sangat sulit diajak bekerja sama...bahkan untuk Netanyahu".

Beilin mengatakan ia mendorong partai-partai kiri-tengah Israel untuk menawarkan Netanyahu koalisi alternatif – dengan syarat-syarat tertentu – termasuk komitmen untuk berunding dengan Palestina mengenai pemerintahan Gaza di masa mendatang.

Sebelumnya, Isaac Herzog memuji keputusan pemerintah untuk mengizinkan dimulainya kembali bantuan kemanusiaan ke Gaza, menyebutnya "penting untuk menjaga kondisi dasar manusia", menurut media Israel.

“Langkah ini sangat penting agar Israel dapat mempertahankan kemampuan militernya, beroperasi sesuai dengan hukum humaniter internasional dan, yang terpenting, agar kita dapat mempertahankan kemanusiaan kita dalam tragedi ini,” katanya seperti dikutip oleh The Times of Israel.

Herzog mengutuk Hamas sebagai “musuh yang kejam dan jahat”, seraya menambahkan: “Kita lebih baik. Kita tidak akan membiarkan musuh kita merendahkan martabat kita. Kita harus menjadi lebih baik. Kita akan selalu memimpin dengan kemanusiaan kita.”

Ia dilaporkan menyampaikan pernyataan tersebut pada sidang pleno Kongres Yahudi Dunia di Yerusalem Barat.

Topik Menarik