4 Fakta Unik Negara Transnistria

4 Fakta Unik Negara Transnistria

Global | okezone | Senin, 10 Februari 2025 - 19:12
share

JAKARTA - Terjepit di antara Moldova dan Ukraina, Transnistria adalah sebuah negara yang menempati wilayah seluas sekira 1.350 mil persegi (3.500 km persegi), negara dengan nama resmi Republik Pridnestrovskaia Moldavskaia ini memproklamirkan diri pada 1990, namun tidak diakui oleh negara manapun di dunia.

Secara historis, Transnistria, yang beribukota di Tiraspol adalah wilayah yang pernah dikuasi oleh berbagai kekuatan besar termasuk Kekaisaran Ottoman dan Uni Soviet. Karena itulah negara ini menyimpan berbagai keunikan yang memikat mulai dari arsitektur Soviet yang masih kokoh berdiri hingga masyarakat yang multikultural dengan tetap memiliki identitas yang khas.

Negara Pertama di Dunia yang menggunakan Uang Plastik

Pada 2014, Transnistria memperkenalkan uang plastik, sebuah langkah revolusioner yang menjadikannya pelopor di dunia. Uang-uang kertas ini dicetak dalam pecahan 1, 3, 5, dan 10 rubel, menampilkan desain yang unik dan menarik. Bahan plastiknya yang tahan lama dan sulit dipalsukan membuat uang ini menjadi pilihan yang praktis dan aman. Uang plastik Transnistria bukan hanya alat pembayaran, tetapi juga menjadi incaran para kolektor dari seluruh dunia

Singa Berkepala Manusia Representasi Raja Swedia

Terdapat sebuah lambang kota di Transnistria yang menampilkan seekor singa berwajah manusia, berbaring santai di atas perisai. Pemandangan ini tentu saja sangat tidak lazim, namun itulah yang membuat lambang kota Bender di negara ini begitu unik dan menarik. Singa ini adalah representasi Raja Swedia, Charles XII, yang pernah menjadikan Bender sebagai markasnya setelah kalah dalam Pertempuran Poltava. Kehadiran Charles XII di Bender menarik perhatian duta besar dari berbagai negara.

 

Huruf Cyrilic sebagai Pengganti Aksara Latin

Di Transnistria, bahasa Rumania tidak ditulis dengan huruf Latin seperti di Rumania pada umumnya, melainkan dengan huruf Cyrillic. Sebuah kontras yang unik dan menarik untuk diselami lebih dalam. Penggunaan aksara Cyrillic ini merupakan warisan dari masa lalu ketika wilayah ini berada di bawah pengaruh Uni Soviet. Setelah Bessarabia dianeksasi ke Uni Soviet pada tahun 1940, warga Moldova di kedua sisi Sungai Dniester dipaksa untuk menulis menggunakan aksara Cyrillic, bukan aksara Latin yang biasa mereka gunakan.

Palu dan Arit pada Bendera dan Lambang Negara

Di era modern ini, di mana simbol-simbol komunisme telah banyak ditinggalkan, Transnistria justru dengan bangga mempertahankan palu dan arit di benderanya. Sebuah kontras yang menarik dan mengundang rasa ingin tahu. Palu dan arit, yang melambangkan persatuan pekerja dan petani, dulunya merupakan simbol yang sangat kuat di Uni Soviet. Namun, di Transnistria, simbol ini tidak lagi memiliki makna ideologis yang sama. Bendera dan lambang negara Transnistria lebih merupakan simbol kesinambungan sejarah dan identitas budaya.

Dari uang plastiknya yang inovatif hingga lambang kotanya yang menampilkan singa berwajah manusia, Transnistria adalah negara yang penuh kontras dan daya tarik. Menawarkan pengalaman yang berbeda dan menarik bagi siapa saja yang berani menjelajahi wilayah yang tidak biasa ini, sebuah wilayah yang membeku dalam waktu dan menyimpan banyak kejutan menarik untuk diungkap.

Topik Menarik