Arab Saudi Minta Trump Relokasi Warga Israel ke Alaska dan Greenland!
ISTANBUL - Presiden AS Donald Trump diminta untuk merelokasi warga Israel ke Alaska dan Greenland, dan itu akan menjadi solusi yang lebih baik bagi stabilitas Timur Tengah.
Sebelumnya, Trump telah beberapa kali menyarankan relokasi warga Palestina dari Gaza, mengklaim bahwa ia akan melaksanakan rencana pembangunan kembali yang luar biasa untuk mengubah daerah kantong itu menjadi “Riviera-nya Timur Tengah.”
Menyusul pernyataan Trump, yang dikecam secara luas oleh beberapa negara besar Arab, Eropa, dan negara-negara lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara ironis menyarankan pada hari Kamis bahwa Palestina harus mendirikan negara mereka di Arab Saudi daripada di tanah air mereka sendiri, dan mengabaikan gagasan kedaulatan Palestina.
Anggota Dewan Syura Saudi, Yousef bin Trad Al-Saadoun mengkritik usulan Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan warga Palestina dari Jalur Gaza.
"Jika dia (Trump) benar-benar ingin menjadi pahlawan perdamaian dan mencapai stabilitas dan kemakmuran bagi Timur Tengah, dia harus merelokasi warga Israel tercinta ke negara bagian Alaska dan kemudian ke Greenland—setelah mencaploknya,” kata Yousef bin Trad Al-Saadoun dalam sebuah artikel untuk surat kabar Saudi Okaz, seperti dilansir dari aa.com, Senin (10/2/2025).
Dia mendesak warga Palestina untuk tetap bersatu, karena “hal terburuk masih akan terjadi.”
Usulan Trump mendapat kecaman luas dari Palestina, negara-negara Arab, dan banyak negara lain di dunia, termasuk Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris.
Saadoun juga menolak seruan Netanyahu untuk mendirikan negara Palestina di wilayah Saudi.
“Zionis dan sekutunya harus menyadari bahwa mereka tidak akan berhasil menyeret kepemimpinan Saudi ke dalam perangkap media dan tekanan politik palsu,” katanya.
Pejabat Saudi tersebut lebih lanjut mengkritik pengambilan keputusan Trump, dengan alasan bahwa pilihan yang buruk dibuat oleh mereka yang "mengabaikan akumulasi pengetahuan dan keahlian" dan menolak untuk berkonsultasi dengan para ahli.
Dia juga menuduh Washington secara membabi buta mengadopsi metode Israel.
Kapal Induk AS Senilai Rp211 Triliun Tak Lagi Relevan dalam Perang Masa Depan, Berikut 5 Alasannya
“Kebijakan luar negeri resmi Amerika Serikat adalah melakukan pendudukan ilegal atas tanah kedaulatan dan pembersihan etnis penduduknya—keduanya merupakan metode Israel dan merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.”
Riyadh pada hari Minggu (9/2) mengecam keras komentar Netanyahu, tentang negara Palestina di Arab Saudi dan menekankan hak rakyat Palestina atas tanah mereka.
Diketahui, Dewan Syura Saudi, yang anggotanya ditunjuk oleh raja, memberi nasihat mengenai kebijakan dan perundang-undangan namun tidak memiliki kekuasaan legislatif, dengan fokus pada undang-undang, rencana ekonomi, dan kebijakan sosial.