Trump Tak Akan Deportasi Pangeran Harry: Dia Sudah Punya Banyak Masalah dengan Istrinya
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memutuskan untuk tidak mendeportasi Pangeran Harry dari Amerika ke Inggris. Sang presiden mengabaikan gugatan hukum yang mempertanyakan status imigrasi Duke of Sussex tersebut.
Dalam wawancara dengan The New York Post pada hari Jumat, Trump menjelaskan alasan mengapa dia tidak ingin mengambil tindakan terhadap putra Raja Charles III dari Kerajaan Inggris tersebut.
"Saya tidak ingin melakukan itu," kata Trump.
"Saya akan meninggalkannya sendiri. Dia sudah punya cukup banyak masalah dengan istrinya [Meghan Markle]. Istrinya sangat buruk," imbuh Trump kepada The New York Post.
Pernyataan Trump muncul di tengah gugatan hukum yang melibatkan visa Harry, khususnya dari Heritage Foundation, yang telah menyuarakan kekhawatiran atas potensi kegagalan Harry untuk mengungkapkan penggunaan narkoba ilegal di masa lalu selama proses pengajuan visanya.
Laporan The New York Post juga menyatakan bahwa Trump memanfaatkan kesempatan itu untuk mengungkapkan kekagumannya kepada kakak laki-laki Pangeran Harry yang sudah lama tidak berhubungan, Pangeran William, dengan menyebutnya "seorang pemuda yang hebat”.
Trump dan Pangeran William bertemu secara pribadi di Paris selama pembukaan kembali Katedral Notre-Dame pada bulan Desember 2024, sebuah pertemuan yang sangat kontras dengan hubungan Trump yang tegang dengan Harry dan istrinya.
Duke dan Duchess of Sussex telah lama menjadi kritikus vokal Trump. Meghan Markle menyebutnya sebagai "pemecah belah" dan "misoginis" dalam pernyataan publik sebelumnya, sementara Trump secara teratur mengejek Harry, dengan mengeklaim bahwa sang pangeran "dicambuk" oleh Meghan.
"Saya pikir Harry yang malang dituntun dengan hidungnya," kata Trump dalam wawancara sebelumnya, menurut laporan The New York Post.
Gugatan Heritage Foundation terhadap Departemen Keamanan Dalam Negeri telah mempertanyakan kejujuran Harry dalam pengajuan visa AS-nya, mengutip pengakuan dalam otobiografi Harry Spare tentang penggunaan narkoba di masa lalunya, termasuk kokain, ganja, dan psikedelik.
Nile Gardiner dari Heritage Foundation mengatakan, "Siapa pun yang mengajukan permohonan ke Amerika Serikat harus jujur dalam pengajuan mereka, dan tidak jelas apakah itu kasus Pangeran Harry.”
Lembaga pemikir konservatif itu juga menyatakan bahwa Harry mungkin telah menerima perlakuan yang menguntungkan dari pemerintahan Presiden Joe Biden setelah dia dan Meghan pindah ke California pada tahun 2020, menyusul kepergian mereka dari keluarga Kerajaan Inggris, sebuah langkah yang dikenal luas sebagai "Megxit".