Brigade Al-Qassam Hamas Unjuk Kekuatan Jelang Pembebasan Sandera

Brigade Al-Qassam Hamas Unjuk Kekuatan Jelang Pembebasan Sandera

Global | sindonews | Sabtu, 8 Februari 2025 - 16:06
share

Sayap bersenjataHamas, Brigade Al-Qassam, memulai persiapan menjelang pertukaran tahanan kelima dengan Israel sebagai bagian dari fase pertama perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari.

Anadolu melaporkan, anggota Brigade Al-Qassam telah dikerahkan di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah sebagai persiapan untuk penyerahan sandera Israel kepada Komite Palang Merah Internasional.

Pada hari Jumat, Al-Qassam mengumumkan nama tiga sandera Israel: Eli Sharabi, Or Levy, dan Ohad Ben Ami, yang akan dibebaskan pada hari Sabtu sebagai bagian dari kesepakatan yang sedang berlangsung.

Melansir Al Jazeera, dalam pertukaran sebelumnya yang terjadi di Khan Younis, ketika tawanan perempuan Israel dibebaskan dari lingkungan permukiman pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, suasana sangat tegang, dan lingkungan menjadi sangat kacau karena banyaknya warga sipil yang datang untuk menyaksikan penyerahan tawanan tersebut.

Namun kali ini, suasananya sangat berbeda. Ada skala persiapan yang dilakukan. Telah terjadi pengerahan pasukan keamanan oleh sayap militer Hamas dengan seragam hitam dan pita hijau, yang mencoba untuk menegakkan keamanan dan mengendalikan seluruh proses penyerahan tawanan Israel kepada Komite Palang Merah Internasional.

Mereka berada di sini sejak fajar saat mereka mencoba mengoordinasikan gerakan dan membuat semacam persiapan keamanan di bawah pengawasan Israel. Mereka ingin menunjukkan kepada dunia bahwa persiapan akan berjalan lancar hari ini.

Dan ini tercermin dalam skala persiapan, tingkat pengorganisasian yang kita lihat, tingkat disiplin yang telah ditunjukkan, tidak hanya oleh para pejuang militer, tetapi juga oleh warga sipil yang saat ini menyaksikan proses ini yang masih berlangsung di lapangan.

Kelompok perlawanan Palestina tersebut juga menerbitkan nama 183 tahanan Palestina yang dijadwalkan akan dibebaskan sebagai ganti tawanan Israel.

Perjanjian gencatan senjata mulai berlaku di Gaza pada tanggal 19 Januari, menghentikan perang genosida Israel, yang telah menewaskan lebih dari 47.500 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong itu.

Topik Menarik