Sangkal Dilumpuhkan Jet Siluman F-35 Israel, Iran Tunjukkan Sistem Rudal S-300 Rusia

Sangkal Dilumpuhkan Jet Siluman F-35 Israel, Iran Tunjukkan Sistem Rudal S-300 Rusia

Global | sindonews | Kamis, 6 Februari 2025 - 13:59
share

Iran telah menggunakan sistem pertahanan rudal S-300 buatan Rusia dalam latihan tempur pada hari Rabu.

Ini sebagai bantahan atas klaim Zionis dan Barat bahwa sistem misil tersebut telah dilumpuhkan oleh serangan jet tempur siluman F-35 Israel pada Oktober lalu.

Stasiun televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa dalam operasi simultan, sistem pertahanan udara jarak jauh Iran Bavar-373 dan S-300 buatan Rusia menembak jatuh target musuh hipotetis dengan menembakkan beberapa rudal.

“Beberapa pejabat musuh dan media, setelah serangan jahat pada bulan Oktober, telah mengeklaim bahwa mereka telah membuat sistem pertahanan udara jarak jauh Iran tidak beroperasi,” bunyi siaran televisi tersebut, mengacu pada serangan udara Israel.

Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan koleganya dari Iran Masoud Pezeshkian memperdalam hubungan militer antara kedua negara, menandatangani kemitraan strategis selama 20 tahun.

Meskipun perjanjian tersebut tidak menyebutkan secara spesifik tentang transfer senjata, kedua belah pihak mengatakan mereka akan mengembangkan “kerja sama militer-teknis".

Latihan tempur pada hari Rabu berlangsung satu hari setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membahas topik-topik regional termasuk program nuklir Iran.

Kedua pemimpin mengatakan Iran tidak boleh diizinkan mengembangkan senjata nuklir, dengan Trump mengumumkan sebelumnya dimulainya kembali kampanye "tekanan maksimum" terhadap Iran untuk menekan ekspor minyaknya hingga nol guna menghentikannya memperoleh senjata nuklir.

"Bagi saya, ini sangat sederhana: Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir," kata Trump, yang dilansir Times of Israel, Kamis (6/2/2025).

Ketika ditanya seberapa dekat Teheran dengan senjata, Trump berkata: "Mereka terlalu dekat."

Oktober lalu, Israel melancarkan serangkaian serangan udara yang melibatkan beberapa jet tempur siluman F-35 terhadap Iran, hampir empat minggu setelah serangan rudal balistik besar-besaran Republik Islam itu ke negara Yahudi—serangan rudal keduanya terhadap Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang di Gaza.

Militer Israel mengatakan serangan Oktober itu menargetkan lokasi militer strategis di Iran—khususnya lokasi pembuatan dan peluncuran rudal balistik dan drone, serta baterai pertahanan udara.

Menteri Pertahanan saat itu Yoav Gallant mengatakan serangan Israel telah melemahkan kemampuan serangan dan pertahanan Iran, sehingga sangat tidak menguntungkan jika terjadi tindakan di masa mendatang.

Setelah serangan balasan Israel, pejabat militer di Israel melihat peluang untuk melakukan serangan langsung terhadap fasilitas nuklir Iran.

Republik Islam Iran, yang bersumpah untuk menghancurkan Israel, mengatakan program nuklirnya semata-mata untuk tujuan sipil, tetapi telah memperkaya uraniumnya jauh melampaui tingkat sipil dan menghalangi inspektur internasional.

Topik Menarik