Donald Trump Bersiap Teken Perintah Bikin Sistem Rudal Canggih Iron Dome AS
Presiden Donald Trump telah bersiap untuk menandatangani perintah eksekutif yang akan memulai pembuatan sistem pertahanan rudal Iron Dome untuk Amerika Serikat (AS).
Sistem pertahanan yang diinginkan Trump itu seperti yang telah digunakan Israel dalam mencegat ribuan roket musuh, namun versinya lebih canggih.
"Kita perlu segera memulai pembangunan perisai pertahanan rudal Iron Dome yang canggih," kata Trump dalam pertemuan kongres Partai Republik di Miami, pada Senin, hari Menteri Pertahanan baru Pete Hegseth mulai menjabat.
“Kita harus memiliki pertahanan yang kuat,” kata Trump di podium. “Dan sebentar lagi, saya akan menandatangani empat perintah eksekutif baru.”
"Yang pertama, jelasnya, adalah segera memulai pembangunan perisai pertahanan rudal Iron Dome yang canggih, yang akan mampu melindungi warga Amerika," lanjut Trump.Dua perintah lagi, imbuhnya, akan ditujukan untuk menghapus inisiatif keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI). "Dan menyingkirkan ideologi transgender dari militer kita," ujarnya.
Ibu Kota Israel yang Dulu
Perintah keempat juga akan mengembalikan anggota militer yang diberhentikan karena menolak mematuhi mandat selama pandemi Covid-19. Sekitar 8.000 anggota telah diberhentikan karena alasan tersebut antara Agustus 2021 hingga Januari 2023.
Membangun sistem pertahanan rudal Iron Dome versi AS merupakan janji Trump sebelum dilantik sebagai presiden pada 20 Januari lalu.
Dalam pertemuan massa "Make America Great Again Victory Rally" di Washington DC, Trump saat itu mengatakan: “Saya akan memerintahkan militer kita untuk memulai pembangunan perisai pertahanan rudal Iron Dome yang hebat, yang semuanya akan dibuat di AS."
Trump berulang kali menyuarakan dukungannya terhadap Iron Dome buatan dalam negeri selama kampanye Pemilu 2024, dengan proyek tersebut muncul dalam komitmen pra-Pemilu Partai Republik dan “janji-janji inti” Trump.
Iron Dome asli dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries milik Israel dengan dukungan AS. Perisai tersebut memiliki jangkauan sekitar 70 km.
Untuk ancaman jarak jauh, Israel menggunakan sistem pertahanan seperti David’s Sling dan Arrow 3.
Trump tidak pernah merinci bagaimana dia berencana untuk mengadaptasi konsep Iron Dome untuk AS.
Para pakar mempertanyakan kelayakan untuk meniru Iron Dome yang dikembangkan Israel mengingat perbedaan lokasi geografis kedua negara.
Iron Dome asli dirancang untuk mencegat rudal jarak pendek, sedangkan bagi AS ancaman utamanya berasal dari rudal balistik antarbenua (ICBM).
"Anda tidak dapat mempertahankan seluruh Amerika Serikat. Itu tidak realistis, tidak terjangkau, dan tidak dapat dicapai," kata Jenderal Glen VanHerck, yang baru-baru ini pensiun sebagai kepala Komando Utara AS, kepada ABC News.