Iran Kerahkan Rudal Berteknologi AI Selama Latihan Perang di Teluk

Iran Kerahkan Rudal Berteknologi AI Selama Latihan Perang di Teluk

Global | sindonews | Selasa, 28 Januari 2025 - 07:34
share

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah mengerahkan rudal yang dilengkapi teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan selama latihan perang di Teluk.

Manuver militer itu digelar sejak Jumat lalu ketika ketegangan antara Iran dengan Israel dan Amerika Serikat (AS) terus memanas.

"Angkatan Laut IRGC menembakkan rudal Ghaem dan Almas yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan dari pesawat nirawak Mohajer-6 dan Ababil-5 yang canggih," tulis kantor berita IRNA , yang dikutip Al Arabiya English , Selasa (28/1/2025).

Laporan tersebut menambahkan bahwa rudal-rudal yang dikerahkan berhasil menghancurkan target musuh hipotetis selama latihan berlangsung.

Ghaem dan Almas adalah rudal berpemandu presisi yang dikembangkan di dalam negeri oleh Kementerian Pertahanan Iran.

Pada hari Jumat, IRGC meluncurkan serangkaian latihan perang di wilayah barat daya negara itu, termasuk di provinsi Bushehr dan Khuzestan, dan di perairan Teluk.

Provinsi-provinsi tersebut merupakan rumah bagi fasilitas minyak dan petrokimia utama Iran, dengan Bushehr juga menjadi lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) negara itu.

Merujuk pada apa yang disebut "posisi-posisi sensitif", komandan Angkatan Laut IRGC Alireza Tangsiri mengatakan kepada IRNA bahwa latihan perang merupakan simulasi perlindungan lokasi-lokasi tersebut.

Tangsiri juga mengatakan bahwa Iran memproduksi rudal jelajah dengan jangkauan melebihi 1.000 kilometer (621 mil) yang digunakan dengan teknologi AI.

Pengerahan rudal-rudal tersebut dilakukan beberapa bulan setelah pernyataan dari Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang mendesak pihak berwenang untuk menguasai kecerdasan buatan.

Sejak revolusi tahun 1979, Republik Islam Iran telah mengembangkan serangkaian rudal dan pesawat nirawak canggih setelah memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat, yang sebelumnya merupakan pemasok senjata utama Teheran.

Uji coba rudal tersebut juga dilakukan beberapa hari setelah pelantikan Presiden AS Donald Trump, yang dikenal dengan pendekatan "tekanan maksimum" terhadap Iran selama masa jabatan pertamanya, yang berakhir pada tahun 2021.

Trump mengatakan pada Kamis lalu bahwa dia berharap untuk menghindari serangan terhadap situs nuklir Iran, dan menyerukan kesepakatan dengan Teheran, musuh bebuyutan AS dan sekutunya; Israel.

Topik Menarik