Truk Tabrak Kerumunan Tahun Baru di New Orleans AS, 15 Orang Tewas Puluhan Lainnya Luka
JAKARTA - Sedikitnya 15 orang meninggal dan puluhan lainnya luka luka dalam sebuah insiden pria yang menabrakkan truk pikapnya ke kerumunan pesta tahun baru 2025 di di Bourbon Street di French Quarter, New Orleans, Amerika Serikat. Pelaku diduga terkait dengan organisasi teroris, ISIS.
Menurut FBI, pelaku yang mengemudikan kendaraan tersebut telah diidentifikasi sebagai Shamsud-Din Jabbar, 42, warga negara AS dari Texas. Agen khusus FBI Alethea Duncan mengatakan dalam konferensi pers pada Rabu sore bahwa bendera ISIS berwarna hitam berkibar di bemper belakang truk.
"Kendaraan itu adalah truk pikap Ford elektrik dan tampaknya disewa," ujar Duncan. Letnan Gubernur Texas Dan Patrick mengatakan di media sosial Jabbar menyewa truk tersebut pada tanggal 30 Desember saat tinggal di daerah Houston sebelum menuju ke New Orleans.
Terlibat Kelompok Teroris
Namun, Duncan mengatakan para penyidik ??"tidak yakin bahwa Jabbar bertanggung jawab sepenuhnya" atas serangan tersebut. Mereka melihat ada pihak lain terlibat dala skenario tersebut, termasuk FBI kemungkinan hubungan pria itu dengan kelompok teroris. "FBI sedang memeriksa "sejumlah tersangka" dan "tidak ingin mengesampingkan kemungkinan apa pun" pada tahap investigasi ini," tambah Duncan.
Menurut sumber yang dikutip CBS News,baik ISIS maupun organisasi teror asing lainnya belum mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Kronologis Kejadian
Kejadian berawal saat tiba tiba, pria (yang diidentifikasi Shamsud-Din Jabbar) itu melaju melewati barikade dan naik ke trotoar Bourbon Street, kata Kepala Departemen Kepolisian New Orleans Anne Kirkpatrick, sambil menghindari barikade yang dipasang polisi. Kirkpatrick mengatakan pria itu "berusaha menabrak sebanyak mungkin orang."
"Kami punya mobil di sana, kami punya penghalang di sana, kami punya petugas di sana, dan dia masih bisa bergerak," kata Kirkpatrick.
Pelaku Tewas
Pria itu kemudian keluar dari mobil dan menembaki petugas. Menurut FBI, pelaku tewas setelah terlibat baku tembak dengan tiga petugas yang datang. Departemen Kepolisian New Orleans menyebut, pelaku terkena tembakan polisi dan dinyatakan meninggal di tempat kejadian. Dua petugas polisi terkena tembakan tetapi dalam kondisi stabil.
Di dalam mobil pelaku ditemukan senjata dan dua alat peledak rakitan atau. Setidaknya satu IED lainnya ditemukan di French Quarter, dan diledakkan oleh aparat penegak hukum. Jumlah IED yang tertinggal merupakan alasan utama mengapa FBI yakin pria itu mungkin memiliki jaringan.
Dua sumber yang mengetahui investigasi tersebut mengatakan kepada CBS News bahwa pria itu mengenakan pelindung tubuh.
Para investigator dari FBI, Keamanan Dalam Negeri, dan regu penjinak bom telah berada di lokasi kejadian di kawasan St. Roch, New Orleans, tempat tersangka menginap di sana saat berada di New Orleans. Bangunan itu terbakar pada hari Rabu dan penyelidikan atas kebakaran itu masih berlangsung.