Militer Israel Terus Serang Gaza Utara, 30 Warga Palestina Tewas
KAIRO - Militer Israel terus membombardir wilayah Jabalia di Jalur Utara Gaza, Palestina pada Minggu (10/11/2024) dini hari waktu setempat. Dikabarkan sedikitnya 30 warga Palestina tewas dalam serangan tersebut yang menghancurkan sebuah rumah tersebut.
Dari rekaman yang beredar, tampak ada sekitar selusin mayat terbungkus selimur dan tergeletak di tanah di sebuah rumah sakit. Warga mengatakan bangunan yang dihantam itu menampung sedikitnya 30 orang, melansir Reuters.
Sementara kantor berita resmi Palestina WAFA dan media Hamas menyebutkan jumlah orang yang tewas mencapai 32 orang.
Layanan Darurat Sipil mengatakan operasinya telah dihentikan oleh serangan Israel yang sedang berlangsung ke dua kota dan sebuah kamp pengungsi di Gaza utara yang dimulai pada 5 Oktober. Mereka tidak dapat memberikan jumlah korban tewas dalam serangan itu.
Israel mengatakan telah mengirim pasukan ke Jabalia, Beit Lahiya, dan Beit Hanoun di utara daerah kantong itu untuk melawan militan Hamas yang melancarkan serangan dari sana dan mencegah mereka berkumpul kembali. Israel mengklaim pasukannya telah membunuh ratusan militan di daerah-daerah itu sejak serangan baru dimulai.
Di Kota Gaza, serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di lingkungan Sabra menewaskan Wael Al-Khour, seorang pejabat di Kementerian Kesejahteraan, dan tujuh anggota keluarganya lainnya termasuk istri dan anak-anaknya pada hari Minggu, kata petugas medis dan kerabat.
Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki laporan tentang serangan di Jabalia dan di lingkungan Sabra.
Upaya untuk mencapai gencatan senjata antara kedua pihak yang bertikai sejauh ini terhenti, dengan Israel dan Hamas saling menyalahkan. Hamas menginginkan perjanjian yang mengakhiri perang dan kesepakatan tawanan untuk sandera, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang hanya akan berhenti setelah Hamas diberantas.
Terpilih Jadi Presiden AS, Trump Janji Tak Ada Anggota Keluarga Menjabat di Pemerintahannya
Qatar, yang telah berupaya untuk merundingkan gencatan senjata bersama dengan Mesir dan AS, telah memberi tahu Hamas dan Israel bahwa mereka akan menunda upayanya hingga kedua pihak menunjukkan "keinginan dan keseriusan" untuk melanjutkan perundingan, kata Kementerian Luar Negeri Qatar pada hari Sabtu.
Ketiga negara telah bekerja selama berbulan-bulan dalam perundingan yang tidak membuahkan hasil antara pihak yang bertikai di Gaza dan setiap pelepasan dari proses tersebut dapat semakin mempersulit upaya untuk mencapai kesepakatan. Tidak ada tanggapan resmi dari Hamas atau Israel.
Perang meletus ketika orang-orang bersenjata Hamas menyerang komunitas Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 253 orang lainnya, menurut penghitungan Israel. Serangan militer Israel telah menghancurkan Gaza dan menewaskan sekitar 43.500 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, kata pejabat kesehatan Palestina.