Netanyahu Bersumpah Menang di Gaza dan Lebanon, Siap Menyerang Iran
YERUSALEM - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (6/10/2024) bersumpah untuk menang dalam perang melawan Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon . Dia mengatakan militer negaranya benar-benar mengubah kenyataan setahun sejak serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, yang telah menyebabkan negara tersebut terlibat dalam dua perang.
Netanyahu mengatakan kepada pasukan bahwa Israel akan menang saat memerangi militan di Jalur Gaza dan Lebanon dan bersiap untuk menyerang Iran, hampir tepat setahun sejak serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh militan Hamas Palestina memicu perang Gaza.
Kepala militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi mengatakan bahwa, satu tahun kemudian pihaknya telah mengalahkan sayap militer Hamas.
Netanyahu telah berjanji untuk menghancurkan para militan saat pertempuran dimulai Oktober lalu, tetapi pasukan telah kembali ke beberapa daerah di Gaza tempat mereka sebelumnya melakukan operasi melawan Hamas, hanya untuk menemukan militan berkumpul kembali.
Pada akhir September, Israel mengalihkan fokusnya ke utara, mengintensifkan aksi militer terhadap Hizbullah yang didukung Iran yang secara rutin mengirim roket ke perbatasan dari Lebanon untuk mendukung Hamas.
"Setahun yang lalu, kami mengalami pukulan yang mengerikan. Selama 12 bulan terakhir, kami telah sepenuhnya mengubah kenyataan," kata Netanyahu saat berkunjung ke perbatasan Lebanon, menurut kantornya.
Hamas pada hari Minggu (6/10/2024) menyebut serangan 7 Oktober itu mulia dan mengatakan Palestina menulis sejarah baru dengan perlawanan mereka.
Menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel yang mencakup sandera yang terbunuh dalam penahanan, serangan mereka mengakibatkan kematian 1.205 orang, sebagian besar warga sipil. Puluhan sandera lainnya masih ditawan.
Sebanyak 370 orang tewas di satu lokasi saja yakni pesta Nova di gurun Negev, yang diperingati dengan lilin, doa, dan musik di Tel Aviv pada Minggu (6/10/2024).