Negara NATO: AS Sudah Menjadi Pelayan Israel
Turki, salah satu anggota NATO, telah mengkritik Amerika Serikat (AS) yang menutup mata atas tindakan brutal rezim Zionis Israel.
Ankara bahkan menilai Washington sudah menjadi pelayan Israel karena lobi-lobi sukses Zionis ke lembaga politik Amerika.
Kritik itu disampaikan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan dalam wawancaranya dengan TRT.
Fidan awalnya membahas serangan udara Israel baru-baru ini di Beirut, Lebanon, yang menewaskan pemimpin politik Hizbullah Hassan Nasrallah.
Baca Juga: Israel Semakin Kalap, Bombardir Lebanon dan Yaman Sekaligus, Puluhan Tewas Dia menambahkan bahwa peristiwa baru-baru ini telah menunjukkan bahwa ketakutan terburuk Turki tentang konflik Timur Tengah yang meluas melampaui Gaza telah menjadi kenyataan.
Prancis Gempar, Suami Sewa 72 Pria Asing untuk Perkosa Istrinya yang Dibius selama 10 Tahun
“Dengan kata lain, kami katakan bahwa jika Israel tidak dihentikan, Israel akan membawa perang ini ke tempat lain. Tampaknya ada keinginan serius di Israel, di antara [Perdana Menteri Benjamin] Netanyahu dan timnya, untuk memperluas perang ke wilayah tersebut, dan mereka mencoba untuk memajukan ini,” paparnya.
Dia kemudian beralih ke AS, yang dia sebut telah menutup mata terhadap tindakan brutal Israel. "Zionisme telah mengakar dalam politik Amerika," katanya, yang dilansir Russia Today, Senin (30/9/2024).
“Fakta bahwa seluruh kekuatan negara Amerika telah diubah menjadi struktur yang melayani Israel, bukan lagi masalah yang mengganggu di sini, tetapi telah menjadi fakta kehidupan yang diterima. Ini, tentu saja, membuat orang Amerika yang waras sangat tidak nyaman,” kata Fidan.
Menurutnya, beberapa politisi AS tidak dapat secara terbuka menentang kebijakan luar negeri tersebut jika mereka ingin tetap menjadi bagian dari sistem. “Mereka sangat putus asa,” ujarnya.
Fidan melanjutkan dengan mengatakan bahwa Nasrallah adalah tokoh penting di kawasan dan kekosongan yang ditinggalkan oleh ketidakhadirannya akan sulit diisi.
Turki secara terbuka mengkritik respons Israel terhadap serangan mendadak Hamas terhadap negara Yahudi itu Oktober lalu, yang mengakibatkan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahkan membandingkan Netanyahu dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler. Erdogan juga mengutuk serangan Israel di Beirut, menyebutnya sebagai pembantaian yang tidak dapat diterima oleh siapa pun yang berhati nurani.
AS tetap menjadi sekutu utama Israel di kawasan itu, memasok senjata kepadanya.
Setelah pembunuhan Nasrallah, Presiden AS Joe Biden mengatakan AS sepenuhnya mendukung hak Israel untuk membela diri terhadap Hizbullah dan kelompok milisi lain yang didukung Iran.
"Kematian Nasrallah akibat serangan udara Israel merupakan ukuran keadilan bagi banyak korbannya, termasuk ribuan warga Amerika, Israel, dan warga sipil Lebanon," kata Biden.