Daftar Korban Jiwa Ledakan Pager di Lebanon, Termasuk Anak Berusia 10 Tahun
BEIRUT - Korban jiwa ledakan pager di Lebanon terus bertambah setelah sekitar 5.000 pager yang digunakan di beberapa wilayah Lebanon meledak secara bersamaan. Ledakan berpusat di pinggiran selatan Beirut, basis Hizbullah, dan Lembah Bekaa bagian timur.
Ledakan tersebut diyakini sebagai operasi Israel yang ditujukan membunuh anggota dan petinggi kelompok Hizbullah, yang menggunakan pager sebagai alat komunikasi utama. Sejauh ini data korban meninggal masih simpang siur.
Menteri Kesehatan Lebanon Firas al-Abyad, menyebut korban meninggal mencapai 9 orang. Tapi, beberapa media, terutama yang berpusat di Israel mengisaratkan jumlahnya lebih banyak lagi. Seperti ditulis situs Israelhayom.com, jumlah yang meninggal mencapai 14 orang dengan 4.000 lainnya mengalami luka luka.
Bahkan, Firstpost menulis jika korban jiwa mencapai 16 orang, termasuk warga sipil dan anak anak. Korban lain, 170 orang dalam kondisi kritis, ratusan lain kehilangan pendengaran dan ribuan mengalami luka luka.
Abiad memngatakan angka-angka ini dapat bertambah seiring dengan teridentifikasinya lebih banyak korban. Di antara korban tewas terdapat anggota Hizbullah dan warga sipil, termasuk anak-anak, yaitu Fatima Jaafar Abdullah yang berusia 10 tahun.
Fatima menjadi korban ketika pager ayahnya meledak di rumah mereka di Lembah Bekaa. "Seorang gadis berusia 10 tahun menjadi martir di Lembah Bekaa setelah pager ayahnya meledak saat dia berada di dekatnya," kata kerabatnya kepada AFP .
Korban lainnya, putra anggota parlemen Hizbullah, Ali Ammar, juga terbunuh oleh pager yang meledak. Termasuk, Duta Besar Iran untuk Lebanon yang kehilangan satu matanya akibat ledakan pager.
Mengutip dua anggota Korps Garda Revolusi Iran, telah melaporkan bahwa duta besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amini, kehilangan satu mata dan terluka parah di mata lainnya akibat ledakan pager.
Israel Tanam Bahan Peledak di 5.000 Pager Hizbullah
Sebelumnya, mengutip sumber-sumber terpercaya, reuters menyebutkan jika badan mata-mata Israel Mossad menanam bahan peledak di dalam 5.000 pager yang diimpor Hizbullah sebelum ledakan pada hari Selasa.
Rencana peledakan telah direncanakan selama berbulan-bulan. Sumber keamanan lain mengatakan kepada Reuters bahwa hingga tiga gram bahan peledak disembunyikan di pager baru tersebut dan “tidak terdeteksi” oleh Hizbullah selama berbulan-bulan.
Gold Apollo, produsen perangkat pager Taiwan yang terkait dengan ledakan mematikan di Lebanon, mengatakan bahwa mereka telah memberikan lisensi desain merek dagangnya kepada perusahaan lain dan bahwa mereka "tidak terlibat dalam desain atau produksi" perangkat tersebut.
"Kami memberi wewenang kepada BAC untuk menggunakan merek dagang kami untuk penjualan produk di wilayah tertentu, tetapi desain dan produksi produk sepenuhnya ditangani oleh BAC," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, dengan menyertakan inisial perusahaan yang diduga bertanggung jawab untuk memproduksi perangkat tersebut.
Pendiri dan presiden Gold Apollo, Hsu Ching-Kuang, mengatakan BAC berkantor pusat di Eropa, tetapi menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang perusahaan tersebut.
"Kami mungkin bukan perusahaan besar, tetapi kami adalah perusahaan yang bertanggung jawab," katanya kepada wartawan di kantor Gold Apollo di New Taipei City. "Ini sangat memalukan."