Kiriman Rudal Iran ke Rusia Ubah Peta Perdebatan Ukraina Soal Penggunaan Rudal Jarak Jauh dari AS

Kiriman Rudal Iran ke Rusia Ubah Peta Perdebatan Ukraina Soal Penggunaan Rudal Jarak Jauh dari AS

Global | okezone | Kamis, 12 September 2024 - 14:43
share

RUSIA - Pengiriman rudal Iran ke Rusia telah mengubah perdebatan tentang Ukraina yang menggunakan rudal jarak jauh yang disediakan Barat terhadap target di dalam Rusia. Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris David Lammy kepada BBC saat berkunjung ke Kyiv.

Lammy diketahui sedang melakukan perjalanan ke ibu kota Ukraina bersama Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken setelah pembicaraan di London.

Mereka bertemu dengan Presiden Volodymr Zelensky, yang telah berulang kali meminta sekutu untuk melonggarkan batasan penggunaan senjata yang dipasok Barat.

Dalam wawancara dengan BBC, Lammy mengatakan Iran menyediakan rudal balistik bagi Rusia jelas mengubah perdebatan karena hal itu akan memungkinkan pasukan Moskow memiliki penetrasi lebih jauh ke Ukraina.

"Itu sangat berbahaya," terangnya.

"Saat kita melihat Rusia bekerja sama dengan mitra mereka, kita melihat transfer rudal balistik ini dari Iran ke Rusia, penting bagi kita untuk berbuat lebih banyak untuk mendukung Ukraina agar menang dalam upaya mereka, lanjutnya.

AS dan Inggris diketahui belum memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh terhadap target di dalam Rusia karena khawatir akan eskalasi.

Pada konferensi pers di Kyiv yang digelar Rabu (11/9/2024), Blinken mengatakan Presiden AS Joe Biden kemungkinan akan membahas penggunaan rudal jarak jauh dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Sir Keir Starmer di Gedung Putih pada Jumat (13/9/2024).

"Kita sekarang telah melihat tindakan Rusia yang memperoleh rudal balistik dari Iran, yang akan semakin memperkuat agresi mereka di Ukraina. Jadi, jika ada yang mengambil tindakan eskalasi, tampaknya itu adalah Putin dan Rusia, terang Blinken ketika ditanya tentang risiko eskalasi.

Lammy sendiri tidak terlalu tertarik pada apakah AS dan Inggris akan mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh.

Sementara itu, Biden mengatakan pemerintahannya sedang mempertimbangkan untuk mencabut pembatasan, tetapi belum ada keputusan yang diumumkan ke publik.

Pada Rabu (11/9/2024), Zelensky mengatakan kemenangan Kyiv dalam perang melawan Rusia sebagian besar bergantung pada dukungan AS.

Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha mengatakan langkah-langkah menuju pencabutan pembatasan rudal jarak jauh penting dalam konteks laporan tentang kemungkinan transfer rudal balistik ke Rusia oleh Iran.