Dinas Rahasia Setujui Rencana Donald Trump untuk Kampanye Terbuka Usai Penembakan Dirinya

Dinas Rahasia Setujui Rencana Donald Trump untuk Kampanye Terbuka Usai Penembakan Dirinya

Global | okezone | Jum'at, 16 Agustus 2024 - 10:42
share

WASHINGTON - Dinas Rahasia Amerika Serikat (AS) telah menyetujui rencana baru bagi calon presiden dari Partai Republik Donald Trump untuk melanjutkan kampanye terbuka di luar ruangan setelah percobaan pembunuhan dirinya pada Juli lalu.

Washington Post mengutip pernyataan seorang pejabat Dinas Rahasia yang tidak disebutkan namanya, melaporkan pada Kamis (15/8/2024) jika Dinas Rahasia akan menggunakan kaca antipeluru untuk melindungi Trump. Termasuk langkah-langkah keamanan teknis lainnya yang biasanya tidak disediakan untuk calon presiden.

Seperti diketahui, Trump ditembak saat berdiri di belakang podium untuk berkampanye di luar ruangan di Butler, Pennsylvania pada Juli lalu.Tembakan tersebut mengenai telinganya dan mengeluarkan banyak darah.

Tembakan terjadi sesaat setelah Trump berbicara tentang peningkatan jumlah imigran di AS. Seketika terdengar lima atau enam kali letusan. Trump menepuk telinganya lalu dia membungkukkan bahunya dan merunduk.

Penonton berteriak dan orang-orang yang berada di bangku penonton di belakangnya berjongkok.

Setengah lusin agen Dinas Rahasia berlari ke atas panggung dan mengelilingi Trump, yang sedang berlutut di belakang podium. Petugas penegak hukum lainnya yang bersenjatakan senapan juga naik ke panggung. Kemudian terdengar rentetan tembakan kedua.

 

Penembakan ini menimbulkan pertanyaan mengenai perlindungan kandidat presiden oleh Dinas Rahasia atau Secret Service. Badan yang bertanggung jawab atas keamanan pemimpin politik AS itu juga menjadi sorotan terkait pelanggaran keamanan pada kampanye Trump tersebut.

Meskipun informasi mengenai insiden tersebut masih banyak yang belum jelas dan jarang, setidaknya satu orang saksi mata yang diwawancarai oleh BBC mengatakan dia telah mencoba memperingatkan polisi dan Dinas Rahasia AS bahwa ada orang bersenjata yang memanjat atap, namun peringatannya tidak dipedulikan.

Selain itu foto-foto yang beredar pasca penembakan Trump tampaknya menunjukkan mayat penembak yang tergeletak di atap bangunan, yang terbuka dan bisa terlihat jelas. Ini menimbulkan pertanyaan mengapa tidak ada pengawasan keamanan padahal lokasi penembak hanya berjarak sekira 100-200 meter dari podium dimana Trump berpidato.

Topik Menarik