Iran Dikabarkan Ragu-Ragu Serang Israel, AS Peringatkan Soal Eskalasi Ketegangan dan Konfrontasi

Iran Dikabarkan Ragu-Ragu Serang Israel, AS Peringatkan Soal Eskalasi Ketegangan dan Konfrontasi

Global | okezone | Jum'at, 9 Agustus 2024 - 11:53
share

IRANIran dikabarkan mungkin mempertimbangkan kembali untuk melancarkan serangan terhadap Israel. Dua pejabat senior Amerika Serikat (AS) mengatakan AS telah memperingatkan Iran bahwa serangan besar-besaran hanya akan mengobarkan ketegangan dan berisiko menimbulkan konfrontasi langsung antara kedua negara.

Menurut dua pejabat senior AS yang mengatakan ke situs Politico, pemerintahan Presiden AS Joe Biden dalam beberapa hari terakhir telah bekerja melalui jalur diplomatik, mendatangkan sekutu-sekutunya di Timur Tengah untuk melobi Teheran agar mempertimbangkan kembali untuk melanjutkan serangan militer terhadap Israel.

Pemerintah AS juga telah mendesak Iran untuk mempertimbangkan kembali reaksinya terhadap ledakan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, karena kematiannya tampaknya merupakan akibat dari bom yang dikendalikan dari jarak jauh yang telah ditempatkan di wisma tamunya di Teheran dalam operasi rahasia, bukan sebagai bagian dari serangan yang lebih besar.

Pejabat itu mengatakan, saat ini, Teheran semakin setuju dengan pemikiran Washington tersebut meskipun awalnya membantahnya.  Keduanya diberikan anonimitas untuk berbicara secara bebas tentang penilaian intelijen yang sensitif.

Para pejabat AS telah mengirim pesan ke Teheran melalui berbagai perantara bahwa jika ledakan yang menewaskan Haniyeh disebabkan oleh operasi rahasia Israel dan tidak menewaskan warga negara Iran, maka Iran harus mengevaluasi ulang rencananya untuk melancarkan serangan militer terhadap Israel.

Para pejabat mengatakan mereka mengantisipasi semacam tanggapan Iran terhadap pembunuhan Haniyeh. Tetapi Teheran tampaknya telah menyesuaikan diri dan AS tidak memprediksi serangan terhadap Israel dalam waktu dekat.

 

Ketika ditanya oleh wartawan pada Rabu (7/8/2024) apakah AS yakin Iran telah berubah pikiran, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan dia tidak akan berbicara tentang penilaian intelijen tertentu tetapi pemerintahan Biden tidak ingin melihat eskalasi.

"Jika ada, ya ampun, kami akan siap untuk membela Israel dan membela diri sebagaimana mestinya," katanya.

Washington menerima indikasi minggu lalu bahwa Iran berpotensi mencoba melakukan serangan terhadap Israel selama akhir pekan. Sebagai antisipasi, AS mengirim jet tempur dan kapal ke wilayah tersebut, yang oleh para pejabat digambarkan sebagai unjuk kekuatan pencegahan.

Sementara itu, para pejabat AS masih berupaya untuk menengahi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Bulan lalu, para pejabat mengatakan kepada wartawan bahwa mereka merasa bahwa mereka telah hampir menyelesaikan pakta tersebut.

Namun, pembicaraan telah melambat dalam beberapa minggu terakhir setelah kunjungan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu ke Washington dan pidatonya pada tanggal 24 Juli di hadapan Kongres, serta serangan balasan yang dilakukan antara Israel dan Hizbullah.

Perwakilan AS, termasuk Direktur CIA Bill Burns, dan pejabat dari Israel, Qatar, dan Mesir bertemu pada minggu lalu untuk mencoba dan menyelesaikan perselisihan yang belum terselesaikan antara Israel dan Hamas. Meskipun belum ada keputusan final, namun pejabat AS kini mengatakan mereka yakin Netanyahu termotivasi untuk terus maju dalam negosiasi,  sebuah perubahan yang menurut mereka merupakan hasil langsung dari tekanan lembaga keamanan Israel untuk mengakhiri perang di Gaza dan membawa pulang para sandera.

Topik Menarik