Persingkat Lawatan ke AS, Netanyahu Bersumpah Hizbullah Bayar dengan Harga Mahal Paska Serangan Roket di Dataran Tinggi Golan
ISRAEL - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersumpah bahwa Hizbullah akan membayar harga yang mahal paska serangan roket di lapangan sepak bola di desa Druze Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada Sabtu (27/7/2024).
Netanyahu kembali tiba di Israel pada Minggu (28/7/2024) setelah mempersingkat perjalanannya ke Amerika Serikat (AS). Ia berencana untuk mengadakan pertemuan dengan para pemimpin militernya untuk menilai situasi dan menyetujui rencana operasional.
"Hizbullah akan membayar harga yang mahal, harga yang belum pernah dibayarnya," kata Netanyahu dalam panggilan telepon dengan pemimpin komunitas Druze di Israel, menurut pernyataan dari kantornya.
Hizbullah membantah pihaknya ada hubungannya dengan serangan itu. Tetapi sebelumnya mereka mengklaim bertanggung jawab atas empat serangan lainnya, termasuk satu serangan di pangkalan militer sekitar 3 km (2 mil) jauhnya.
"Perlawanan Islam sama sekali tidak ada hubungannya dengan insiden itu, dan dengan tegas membantah semua tuduhan palsu dalam hal ini, terang Hizbullah dalam pernyataan tertulisnya.
Amerika Serikat (AS) pada Minggu (28/7/2024) menyalahkan Hizbullah yang berbasis di Lebanon atas serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Serangan ini menewaskan 12 anak-anak dan remaja di lapangan sepak bola sekaligus meningkatkan ancaman perang yang lebih luas di Timur Tengah.
Israel juga menyalahkan Hizbullah dan mengatakan akan menyerang keras kelompok yang didukung Iran itu setelah serangan pada Sabtu (27/7/2024), tetapi Hizbullah telah membantah bertanggung jawab.
Serangan itu menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di wilayah tersebut di mana ketegangan telah meningkat karena perang Israel di Gaza. Serangan gencar itu, yang dimulai lebih dari sembilan bulan lalu, telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan besar-besaran di seluruh daerah kantong pantai yang sempit itu.
Layanan ambulans Israel mengatakan 13 orang lainnya terluka oleh roket yang menghantam lapangan sepak bola yang saat itu dipenuhi anak-anak dan remaja.
Sementara itu, kabinet keamanan Israel pada Minggu (28/7/2024) memberi wewenang kepada pemerintah Netanyahu untuk memutuskan cara dan waktu merespons serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.