Pemimpin Hamas di Tepi Barat Meninggal dalam Tahanan Israel, Jadi Sasaran Penyiksaan dan Tak Diberi Perawatan Medis
TEPI BARAT - Seorang pemimpin Hamas di Tepi Barat meninggal dalam tahanan Israel setelah kondisi kesehatannya memburuk.
Komisi Urusan Tahanan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Mustafa Muhammad Abu Ara, 63, meninggal setelah dipindahkan ke rumah sakit dari penjara Ramon di Israel selatan.
Sebelum penangkapannya, ia menderita masalah kesehatan yang serius dan membutuhkan tindak lanjut medis yang intensif. Namun, sejak penangkapannya, Sheikh Abu Ara, seperti semua tahanan, telah menghadapi kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak dimulainya perang pemusnahan, kata komisi tersebut, dikutip Reuters.
Menurut Hamas, Abu Ara ditangkap pada bulan Oktober tahun lalu telah menjadi sasaran penyiksaan dan tidak diberi perawatan medis. Dia menghabiskan total 12 tahun di balik jeruji besi.
Belum ada komentar langsung dari Israel. Asosiasi Tahanan Palestina bulan lalu mengatakan setidaknya 18 warga Palestina telah tewas dalam tahanan Israel sejak dimulainya perang Gaza pada 7 Oktober tahun lalu.
Penyerang yang dipimpin Hamas menewaskan 1.200 orang dan menangkap lebih dari 250 tawanan, menurut penghitungan Israel. Sekitar 120 sandera masih ditawan, meskipun Israel yakin sepertiga dari mereka telah tewas.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 39.000 warga Palestina telah tewas dan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi akibat pertempuran yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah kantong itu dan menciptakan bencana kemanusiaan.