Hubungan Joe Biden dan Netanyahu Tegang Selama Berbulan-bulan karena Perang Gaza

Hubungan Joe Biden dan Netanyahu Tegang Selama Berbulan-bulan karena Perang Gaza

Global | okezone | Jum'at, 26 Juli 2024 - 06:41
share

NEW YORK - Hubungan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah tegang selama berbulan-bulan akibat serangan Israel ke Gaza yang menewaskan lebih dari 39.000 orang.

AS merupakan pemasok senjata utama bagi Israel dan telah melindungi negara tersebut dari pemungutan suara penting Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sementara itu, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris dengan tegas menekan Perdana Menteri (PM)Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (25/7/2024) tentang situasi kemanusiaan di Gaza dalam pembicaraan "terbuka" yang dicermati sebagai tanda-tanda bagaimana ia dapat mengubah kebijakan Amerika tentang Israel jika ia menjadi presiden.

"Israel memiliki hak untuk membela diri. Dan bagaimana ia melakukannya penting," kata Harris kepada wartawan setelah pertemuan tersebut, dikutip Reuters. Ia menyampaikan kekhawatiran seriusnya tentang skala penderitaan manusia di Gaza.

"Saya sampaikan dengan jelas kekhawatiran serius saya tentang situasi kemanusiaan yang mengerikan di sana," katanya.

"Saya tidak akan tinggal diam,” lanjutnya.

Pernyataan Harris, yang tajam dan bernada serius, mencerminkan apa yang mungkin menjadi perubahan dari Presiden Joe Biden dalam cara dia menangani Netanyahu.

Apakah Biden, yang sekarang menjadi presiden "bebek lumpuh", istilah yang digunakan untuk pejabat yang tidak akan menjabat lagi, atau Harris, yang dalam banyak jajak pendapat pemilu imbang dengan saingannya dari Partai Republik Donald Trump, dapat memiliki pengaruh terhadap Netanyahu masih harus dilihat.

 

Harris memang telah bersekutu dengan Biden terkait Israel tetapi telah mengambil nada yang lebih keras.

Pada Jumat (26/7/2024), Netanyahu diketahui melakukan perjalanan ke Florida, AS, untuk bertemu mantan Presiden AS Donald Trump yang maju dalam pemilihan presiden (pilpres) AS.

Seperti diketahui, perang Gaza dimulai pada 7 Oktober ketika militan Hamas menyerang Israel selatan dari Gaza, menewaskan 1.200 orang. Israel melancarkan serangan balasan.

Menurut penghitungan Israel, pejuang yang dipimpin Hamas menangkap 250 tawanan pada 7 Oktober. Sekitar 120 sandera masih ditahan meskipun Israel yakin satu dari tiga orang tewas.

Pada Rabu (24/7/2024), Netanyahu menyampaikan pidato yang menantang kepada Kongres AS di mana ia membela serangan Israel terhadap Gaza, dengan mengatakan pengunjuk rasa anti-Israel harus malu pada diri mereka sendiri.

Konflik Gaza telah memecah Partai Demokrat, dan memicu protes selama berbulan-bulan di acara-acara Biden. Penurunan dukungan di kalangan warga Arab-Amerika dapat merugikan peluang Demokrat di Michigan, salah satu dari segelintir negara bagian yang kemungkinan akan menentukan hasil pemilihan pada tanggal 5 November.

Topik Menarik