Mantan Analis CIA Didakwa Spionase untuk Korsel, Diberi Imbalan Tas Mewah dan Makanan Restoran Kelas Atas
NEW YORK - Dewan juri di New York telah mendakwa mantan analis Badan Intelijen Pusat Amerrika Serikat (AS) atas tuduhan bertindak sebagai mata-mata pemerintah Korea Selatan dengan imbalan barang-barang mewah, tas, dan makanan di restoran kelas atas.
Sue Mi Terry, yang sebelumnya bekerja sebagai pejabat senior Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, menghadapi dua dakwaan yaitu gagal mendaftar sebagai agen asing dan konspirasi untuk melanggar Undang-Undang Pendaftaran Agen Asing.
Menurut dokumen pengadilan yang dipublikasikan pada Selasa (16/7/2024) di Distrik Selatan New York, para pejabat federal mengatakan Terry, seorang pakar AS terkemuka mengenai Korea Utara, bertindak sebagai agen pemerintah Korea Selatan selama lebih dari satu dekade, namun ia tidak mendaftar sebagai agen asing pada pejabat Amerika.
Dalam dakwaan setebal 31 halaman, para pejabat mengatakan Terry mengaku kepada agen FBI dalam wawancara sukarela pada tahun 2023 bahwa dia adalah sumber untuk Badan Intelijen Nasional Korea Selatan.
Surat dakwaan tersebut menuduh bahwa pemerintah Korea Selatan menghadiahkan Terry mantel Dolce & Gabbana senilai USD2.845, tas tangan Louis Vuitton seharga USD3.450, dan makanan di restoran kelas atas.
Seorang juru bicara mengatakan kepada media AS, Council on Foreign Relations, sebuah wadah pemikir di mana Terry bekerja sebagai peneliti senior di Asia, telah memberinya cuti yang tidak dibayar. Organisasi tersebut juga telah menghapus biografinya dari situsnya.
Terry, 54 tahun, membantah tuduhan tersebut dan pengacaranya, Lee Wolosky, mengatakan kepada BBC bahwa tuduhan terhadap dirinya tidak berdasar.