Profil Penembak Donald Trump, Anak Pendiam dan Penerima Hadiah Rp8 Juta untuk Matematika dan Sains saat Sekolah

Profil Penembak Donald Trump, Anak Pendiam dan Penerima Hadiah Rp8 Juta untuk Matematika dan Sains saat Sekolah

Global | okezone | Senin, 15 Juli 2024 - 07:48
share

BETHEL PARK Pelaku penembak Donald Trump diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, 20, dari Bethel Park, Pennsyklvania Amerika Serikat (AS). Pihak berwenang mengatakan dia ditembak mati oleh Dinas Rahasia usai menembak Trump di kampanye terbuka di Butler, Pennsylvania, AS.

Crooks diketahui bekerja sebagai asisten diet di Pusat Perawatan dan Rehabilitasi Terampil Bethel Park. Pernyataan Dinas Rahasia mengatakan Crooks melakukan pekerjaannya tanpa rasa khawatir dan pemeriksaan latar belakangnya bersih.

Crooks dikenal sebagai anak yang pendiam. Salah satu temannya di sekolah, Sarah DAngelo, 20, mengingat anak laki-laki yang dilihatnya sebelum jam 07:30 hampir setiap hari sekolah selama empat tahun di Sekolah Menengah Bethel Park. Diurutkan berdasarkan nama belakang mereka, mereka duduk terpisah beberapa kursi. Dia mengenalnya sebagai Tom.

DAngelo mengatakan Tom akan tiba tepat waktu dan menghabiskan sebagian besar waktu 20 menitnya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah atau bermain video game di komputernya, yang diberikan kepada siswa oleh sekolah. DAngelo juga mengaku jika mereka jarang berbicara, terutama karena masih pagi dan semua orang lelah.

Dia baik kepada siapa pun yang dia ajak bicara, kata DAngelo.

Penjahat kadang-kadang mengenakan pakaian berburu dan kamuflase ke kelas, yang menurut D'Angelo adalah hal yang normal di daerah tersebut. Sekolah menengahnya ini diketahui memiliki klub senapan. Dalam buku tahunan dari tahun pertamanya, tahun kedua dan tahun pertama, Crooks tidak digambarkan sebagai anggota klub itu atau anggota lainnya.

D'Angelo mengatakan Crooks tampaknya tidak punya banyak teman, tapi dia juga tidak menganggap Crooks terlalu kesepian. Dia pandai matematika, orang yang tipe kalkulus, katanya.

Ada beberapa orang yang lebih melakukan kekerasan di sekolah. Dia bukan salah satu dari anak-anak itu, lanjutnya.

Sekarang, saat D'Angelo mengingat kembali kenangan bertahun-tahun tentang teman sekelasnya yang pendiam, pikirannya kembali ke kelas kehormatan sejarah Amerika yang dia ambil bersama Crooks di tahun keduanya.

Proyek terakhir mereka adalah tentang pembunuhan John F. Kennedy. Guru mereka menginstruksikan mereka untuk mengetahui apa yang menurut mereka terjadi, termasuk berapa banyak pria bersenjata yang ada, dan di mana mereka bersembunyi untuk melepaskan tembakan fatal.

Topik Menarik