Detik-Detik Donald Trump Ditembak dan Langsung Dikerubungi Paspampres AS: Biarkan Aku Pakai Sepatuku Dulu
WASHINGTON - Tragedi mengerikan dialami Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Trump yang saat ini jadi kandidat calon presiden AS itu ditembak saat berdiri di belakang podium untuk berkampanye. Dia ditembak enam menit setelah berpidato di luar ruangan di Butler, Pennsylvania. Tembakan tersebut mengenai telinganya dan mengeluarkan banyak darah.
Wartawan Washington Post menggambarkan detik-detik penembakan tersebut. Tembakan terjadi sesaat setelah Trump berbicara tentang peningkatan jumlah imigran di AS. Seketika terdengar lima atau enam kali letusan. Trump menepuk telinganya lalu dia membungkukkan bahunya dan merunduk.
“Turun, turun, turun!” Agen Dinas Rahasia berteriak ketika mereka bergegas ke atas panggung dan mengelilinginya.
Kerumunan itu berteriak. Suara letupan lainnya terdengar menimbulkan lebih banyak teriakan. Orang-orang yang duduk di bangku belakang Trump beringsut, tidak yakin ke mana harus pergi. Orang-orang yang duduk di kursi atau berdiri langsung berjongkok atau jatuh ke tanah. Kepulan asap tebal terlihat di sebelah kanan panggung, lalu menyebar dengan cepat.
Agen Dinas Rahasia atau Paspampres di AS langsung menyerbu ke atas panggung, kemudian pria berpakaian hitam yang mengenakan pelindung tubuh dan helm, serta membawa senapan serbu datang. Kerumunan itu berteriak kebingungan.
Agen Dinas Rahasia mendekati panggung. "Apakah kita baik?" kata salah satu petugas, terdengar dari mikrofon podium.
“Penembaknya jatuh,” jawab yang lain.
“Kami siap untuk pindah.”
“Apakah kita sudah aman?”
“Aman”
“Biarkan saya pakai sepatu saya,” kata Trump ketika para agen mengangkatnya.
“Aku mengerti,”
“Tunggu, kepalamu berdarah.”
“Biarkan aku memakai sepatuku,” katanya lagi, ketika para agen membentuk lingkaran di sekelilingnya.
Penonton yang melihatnya berdiri mulai bersorak.
“Tunggu,” kata Trump sambil mengacungkan tinju. “Fight!” dia berkata. “Fight!”