Masjidil Haram Mendadak Berubah Jadi Simfoni Warna Cerah, Para Jamaah Kenakan Pakaian Terbaik saat Idul Fitri
MAKKAH - Selama Idul Fitri , para peziarah atau jamaah di kota suci Makkah mengenakan pakaian terbaik mereka untuk merayakannya, mengubah area Masjidil Haram menjadi simfoni warna cerah yang menampilkan keragaman komunitas Muslim.
Dihiasi dengan pakaian yang elegan, para jamaah dari seluruh penjuru dunia berbagi suasana gembira. Masing-masing merangkul warisan unik mereka saat merayakan Idul Fitri bersama pengunjung lainnya.
Arwa Al-Harbi, seorang karyawan hotel, menyoroti meningkatnya ketertarikan terhadap budaya Saudi di kalangan pengunjung dan peziarah, yang dipicu oleh meningkatnya keterbukaan Kerajaan Saudi terhadap dunia.
Pengunjung sekarang dengan penuh semangat bertanya tentang pakaian tradisional Saudi seperti mishlah dan kesempatan mengenakan ghutra putih dan merah yang ikonik, karena mereka menghargai kecanggihan dan warisan di balik pakaian ini, terangnya, dikutip Arab News.
Menghilangkan kesalahpahaman yang diabadikan oleh penggambaran media, Al-Harbi memuji keindahan dan keanggunan pakaian Saudi.
Pemuda negara-negara Teluk sering kali digambarkan dengan pakaian acak-acakan dalam drama televisi dan film, sehingga melanggengkan stereotip yang tertanam dalam benak banyak pengamat. Namun, jika diamati lebih dekat, anggapan ini ternyata keliru, karena pengunjung mengakui kecanggihan, keanggunan, dan pesona pakaian Saudi. Hal ini berfungsi untuk menegaskan kembali citra otentik pemuda Arab, lanjutnya.
Al-Harbi mengatakan bahwa beragam gaya pakaian yang dipamerkan di Makkah selama Idul Fitri menambah suasana perayaan, memperkuat reputasi kota tersebut sebagai mercusuar keragaman budaya dan persatuan Islam.
Hal ini mengirimkan pesan yang kuat kepada dunia: Meskipun beragam dalam pakaian, umat Islam mewakili komunitas berbudaya dengan latar belakang budaya dan peradaban yang beragam, ujarnya.