Mantan Penasihat Peringatkan Donald Trump Akan Tarik AS Keluar dari NATO jika Menang Pemilu
NEW YORK Ketika para sekutu Amerika Serikat (AS) terguncang oleh komentar Donald Trump pada akhir pekan yang mendorong Rusia untuk menyerang sekutu-sekutu Eropa jika mereka tidak memenuhi target kontribusi anggaran Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) , beberapa mantan penasihat Trump memperingatkan bahwa mantan presiden tersebut akan berusaha untuk secara resmi menarik AS dari aliansi NATO, jika dia memenangkan masa jabatan kedua.
Dalam buku The Return of Great Powers, yang akan diterbitkan pada 12 Maret mendatang, seorang mantan pejabat senior AS, yang bertugas di tingkat tinggi pemerintahan Trump dan Joe Biden, mengatakan kepada CNN bahwa jika Trump mengalahkan Presiden Joe Biden pada pemilu yang digelar November mendatang, maka AS akan keluar dari NATO.
NATO akan berada dalam bahaya nyata. Saya pikir dia akan mencoba keluar, terang John Bolton, mantan penasihat keamanan nasional Trump.
Purnawirawan Jenderal John Kelly, yang pernah menjabat sebagai kepala staf Gedung Putih di bawah Trump, mengatakan penghinaan Trump terhadap komitmen keamanan AS juga meluas ke perjanjian pertahanan bersama dengan Korea Selatan dan Jepang.
Intinya adalah, dia sama sekali tidak melihat ada gunanya bergabung dengan NATO, kata Kelly dalam buku tersebut.
Dia sudah mati-matian menentang penempatan pasukan di Korea Selatan, sekali lagi, sebagai kekuatan pencegah, atau penempatan pasukan di Jepang, sebagai kekuatan pencegah, lanjutnya.
Dia mengira (Vladimir) Putin adalah orang yang baik-baik saja dan Kim (Jong Un) adalah orang yang baik-baik saja sehingga kami telah menyudutkan Korea Utara, kenang Kelly.
Baginya, kami seperti sedang menggiring orang-orang ini. Jika kita tidak memiliki NATO, maka Putin tidak akan melakukan hal-hal ini, lanjutnya.
Anggota senior pemerintahan yang saya ajak bicara untuk buku tersebut juga merinci bagaimana Trump nyaris menarik AS dari aliansi tersebut, yang merupakan landasan utama keamanan Barat terhadap Rusia, pada masa jabatan pertamanya dan memperingatkan bahwa ia kemungkinan akan melangkah lebih jauh dalam masa jabatan yang kedua jika menang.