Usai Dibombardir Serangan Udara, Warga Palestina yang Berlindung di Rafah Ketakutan Akan Serangan Darat Israel
RAFAH - Seorang dokter asal Palestina di Rafah mengatakan orang-orang takut dengan kemungkinan serangan darat Israel di kota paling selatan Gaza, setelah semalam ia mengalami beberapa serangan udara terburuk sejak tiba di sana.
Dalam serangkaian pesan yang dikirim ke BBC melalui telepon semalam, Dr Ahmed Abuibaid menggambarkan serangan udara terjadi tanpa henti dan terjadi di mana-mana.
Pertanyaan paling populer di benak orang-orang adalah, ke mana kita bisa pergi?, terangnya, dikutip BBC.
Salah satu pengungsi di Rafah adalah Dr Abuibaid, yang terpaksa meninggalkan pekerjaannya di Rumah Sakit Nasser di kota terdekat Khan Younis setelah rumahnya hancur akibat serangan udara Israel dan ayahnya menderita cedera tulang belakang yang traumatis.
Dia sekarang menghadapi kemungkinan harus pindah dari Rafah, tetapi tidak jelas ke mana tempat yang aman baginya untuk pergi.
Masyarakat sangat takut dengan kemungkinan operasi darat militer yang akan segera dilakukan di kota tersebut, katanya.
Pekan lalu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa ia telah memerintahkan pasukannya untuk bersiap memperluas operasi daratnya ke Rafah.
Lebih dari separuh penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa kini berdesakan di kota yang berbatasan dengan Mesir, yang hanya dihuni 250.000 orang sebelum perang antara Israel dan Hamas.