IHSG Rawan Profit Taking, Deretan Saham Ini Bisa Dicermati
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (20/11/2023) bakal diwarnai aksi profit taking saat memasuki resistance area 6.980-7.000.
Stochastic RSI mengindikasikan kondisi sangat overbought (100%) sejalan dengan penguatan Jumat (17/11/2023).
Meski ada sentimen positif dari eksternal, tetap waspadai potensi pembentukan pola island reversal pada IHSG, kata Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan dalam risetnya, Senin (20/11/2023).
Valdy menyebut, IHSG masih ditopang oleh tren penguatan nilai tukar Rupiah dalam dua pekan terakhir.
Nilai tukar Rupiah menguat 0,32% ke Rp15,490 per USD pada Jumat (17/11/2023) sore. Masih terkait kebijakan moneter, kata Valdy, Bank Indonesia diperkirakan menahan suku bunga acuan di 6% setelah kenaikan 25 basis poin di pertemuan Oktober 2023 lalu.
Sementara itu, indeks-indeks Wall Street melanjutkan penguatan mingguan di pekan ketiga secara berturut-turut pada pekan lalu. Di mana, Nasdaq menguat 2,4% pada pekan lalu, memimpin penguatan S&P500 dan DJIA. Penguatan mingguan juga dicatatkan oleh mayoritas indeks di Eropa pada pekan lalu.
Sentimen di AS dan Eropa relatif serupa, yaitu terkait dengan penurunan inflasi yang meningkatkan keyakinan kebijakan less-hawkish dari bank sentral di AS dan Eropa dalam pertemuan berikutnya, ujar Valdy.
Untuk perdagangan hari ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham defensif di support, seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Saham defensif lain dengan peluang trading buy, di antaranya PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).
(DES)