100 Mayat Korban Kecelakaan Kereta di India Belum Berhasil Diidentifikasi

NEW DELHI, iNews.id - Sebanyak 100 mayat dalam kecelakaan kereta api di India belum berhasil diidentifikasi. Pemerintah meminta kepada masyarakat membantu proses identifikasi.

Hingga Senin (5/6/2023) malam, sekitar 100 jenazah masih berada di di rumah sakit dan kamar mayat belum diidentifikasi. Pihak berwenang mencoba mencari wadah es untuk membantu mengawetkan jenazah-jenazah tersebut.

Kecuali mereka teridentifikasi, autopsi tidak dapat dilakukan, kata Direktur Kesehatan Odisha, Bijay Kumar Mohapatra.

Dia menjelaskan, peraturan negara bagian Odisha mengatakan tidak ada autopsi yang dapat dilakukan pada jenazah yang tidak diklaim hingga 96 jam berlalu.

Di rumah sakit terbesar ibu kota negara bagian Bhubaneswar, All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), layar televisi besar menampilkan gambar jenazah untuk membantu keluarga yang mendatangi rumah sakit dan kamar mayat untuk mencari teman dan kerabat.

Seorang pejabat polisi senior kepada Reuters mengatakan, sebuah daftar terperinci dibuat berdasarkan ciri-ciri pembeda untuk setiap jenazah. Kerabat dapat melihat foto-foto, betapapun mengerikannya, untuk mengidentifikasi anggota keluarga yang hilang.

Polisi di negara bagian Odisha, India mendaftarkan persitiwa kecelakaan maut tiga kereta sebagai kasus kelalaian yang menyebabkan kematian (pidana).

Dilansir dari Guardian, laporan yang diajukan tidak menyebutkan nama tertentu yang bertanggung jawab. Namun mereka menyatakan kesalahan pegawai kereta api tertentu belum dipastikan. Nantinya akan berjalan seiring dengan proses penyelidikan.

Menteri Perkeretaapian, Ashwini Vaishnaw dan anggota dewan perkeretaapian mengatakan, penyelidikan difokuskan pada kegagalan sistem manajemen jalur. Sistem tersebut secara otomatis mengoordinasikan dan mengontrol sinyal untuk kereta yang melaju dan memastikan mereka selalu diarahkan ke jalur kosong.

Sebagai informasi, menurut laporan awal sebelumnya, kegagalan sinyal menjadi penyebab kecelakaan kereta. Akibat kecelakaan ini, Vaishnaw menghadapi desakan untuk mundur dari jabatan menteri.