Minim Dialog Militer, Menhan AS Kecam Cina

Minim Dialog Militer, Menhan AS Kecam Cina

Global | BuddyKu | Sabtu, 3 Juni 2023 - 11:46
share

JAKARTA- Hubungan antara AS dan Cina berada pada titik terendah dalam beberapa dekade.

Hal itu dikarenakan mereka tetap bertentangan dalam banyak kebijakan mulai dari kedaulatan Taiwan hingga spionase dan sengketa teritorial di Laut Cina Selatan.

Atas kondisi itu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin, mengatakan, AS sangat prihatin dengan keengganan Cina untuk terlibat dalam manajemen krisis militer.

Ia memperingatkan bahwa perundingan adalah cara untuk menghindari konflik.

Saat berbicara pada KTT keamanan tertinggi Asia, Austin mengatakan jalur komunikasi yang terbuka antara para pemimpin pertahanan dan militer AS dan Cina sangat penting untuk memperkuat pagar pengaman terhadap konflik dan meningkatkan stabilitas di Asia-Pasifik.

"Saya sangat prihatin RRC (Republik Rakyat Cina) tidak mau terlibat lebih serius dalam mekanisme lebih baik untuk manajemen krisis antara kedua militer kita," kata Austin dalam Dialog Shangri-La, pertemuan keamanan tingkat tinggi Asia, di Singapura, dikutip Dialog Indonesia dari Antara, Sabtu (3/6/2023).

Ia menyebutkan, jika kedua belah pihak terus berkoordinasi dan berunding makan dapat menghindari kesalahpahaman dan salah perhitungan yang dapat menyebabkan krisis atau konflik.

Sementara, Menteri Pertahanan Nasional Cina, Li Shangfu, pada pekan ini menolak undangan untuk bertemu Austin di KTT keamanan tersebut.

Pada Jumat (2/6/2023), keduanya berjabat tangan di sela-sela konferensi, tetapi tidak terlibat "pembicaraan yang substantif," kata Departemen Pertahanan AS.

Salah satu isu keamanan paling sulit di antara kedua negara adidaya itu adalah tentang masa depan Taiwan, sebuah wilayah yang memiliki pemerintahan sendiri tetapi Beijing ingin wilayah itu berada di bawah kekuasaannya.

Ada kekhawatiran bahwa Cina bisa menginvasi Taiwan, dan bahwa bisa AS terseret ke dalam konflik apa pun.

Austin menunjuk invasi Rusia di Ukraina sebagai contoh "betapa berbahayanya dunia kita jika negara-negara besar bisa menyerang negara tetangga mereka yang hidup damai tanpa impunitas," ungkapnya.

Dia mengatakan, AS sangat berkomitmen untuk mempertahankan status quo di Taiwan dan menentang perubahan sepihak dari kedua belah pihak.

"Konflik bukanlah sesuatu yang akan segera terjadi atau tidak dapat dihindari. Pencegahan sudah cukup kuat saat ini dan sudah tugas kami untuk mempertahankannya," kata Austin.*** (Katriana/Antara)

Topik Menarik