China Darurat Pengangguran, Anak Muda di China Rela Kerja Dibayar Murah

China Darurat Pengangguran, Anak Muda di China Rela Kerja Dibayar Murah

Global | BuddyKu | Kamis, 1 Juni 2023 - 12:17
share

JAKARTA China sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia mengalami darurat pekerjaan, khususnya bagi generasi muda.

Pengangguran kaum muda mencapai rekor 20,4% pada bulan April, sementara sebesar 11,58 juta mahasiswa akan lulus pada musim panas ini.

Elon Musk ke China di Tengah Ketegangan dengan AS, Singgung Kendaraan Listrik

Generasi muda di China pun terpaksa melepas impiannya untuk bekerja di perusahaan - perusahaan besar.

Lulusan matematika terapan di China bahkan memutuskan untuk melamar sebagai customer service dan asisten di toko roti atau salon kecantikan.

Mencari pekerjaan sangat sulit, saya memberitahu keluarga bahwa saya bersedia bekerja sebagai buruh manual (manual labor), ujar seorang lulusan matematika terapan di China, dilansir Reuters, Kamis (1/6/2023).

China Tolak Pertemuan dengan Menhan AS di Singapura, Ada Apa?

Ekonom mengatakan, generasi muda di China akan terus berhadapan dengan situasi kesulitan untuk mencari pekerjaan pada beberapa waktu mendatang. Pasalnya, industri paling populer di kalangan lulusan China belum mendapatkan pemulihan.

Seperti diketahui, industri seperti teknologi, pendidikan, real estat dan keuangan mendapatkan tindakan keras dari pemerintah China melalui peraturan dan kebijakan pembatasan. Beberapa langkah tersebut memang telah dibatalkan, namun pemulihan belum terjadi. Investasi swasta hanya naik 0,4% pada Januari - April, sementara investasi negara naik 9,4%.

"Pendidikan Tiongkok berpacu di depan ekonomi, yang berarti bahwa lebih banyak ijazah yang dibagikan daripada yang dibutuhkan oleh ekonomi berbasis manufaktur. Ada ketidakcocokan besar antara ekspektasi dan realitas keadaan ekonomi," ujar Ekonom Keyu Jin.

Tidak disebutkan secara rinci berapa banyak lulusan yang mengambil pekerjaan di bawah tingkat keterampilan mereka, tetapi media pemerintah setempat telah mengakui tren tersebut. Editorial media pemerintah telah mendorong lulusan muda untuk menyingsingkan lengan baju mereka" dengan membuat profil seorang wanita berusia 20-an yang menjadi kolektor sampah setelah bertugas singkat sebagai akuntan.

Presiden Xi Jinping juga berulang kali mendesak kaum muda untuk berjuang dalam artikel media pemerintah baru-baru ini yang menekankan penderitaannya selama Revolusi Kebudayaan. Tetapi pesannya hampir tidak beresonansi dengan pemuda saat ini yang menerima kemakmuran begitu saja.

Topik Menarik