Diaspora  Kecam Serangan Udara Junta

Diaspora Kecam Serangan Udara Junta

Global | koran-jakarta.com | Rabu, 1 Maret 2023 - 02:40
share

WASHINGTON DC - Sekitar 300 anggota diaspora Myanmar di Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan berbaris ke Gedung Putih walau cuaca sedang turun hujan salju. Mereka berbaris sambil dan meneriakkan yel-yel menuntut junta untuk diakhirinya serangan udara dan pembentukan zona larangan terbang di atas Myanmar.

Aksi ini diikuti sejumlah biksu Buddha, anak-anak, remaja, dan pasangan paruh baya.

Seiring dengan terjadinya perlawanan balik dari kelompok pemberontak sejak kudeta, junta militer semakin mengandalkan serangan udara dalam beberapa bulan terakhir dan banyak dari serangan itu yang tampaknya menargetkan warga sipil.

Wilayah Sagaing di utara dan Negara Bagian Kayin di timur yang berbatasan dengan Thailand dipandang sebagai sarang pemberontakan dan saat ini junta kerap melakukan serangan udara kedua wilayah itu.

"Junta militer melakukan 57 serangan udara di Negara Bagian Kayin pada bulan Januari saja, menewaskan 13 warga sipil, termasuk seorang anak berusia 2 tahun dan dua pemimpin komunitas Kristen," demikian keterangan Karen National Union.

Pada Oktober lalu, jet tempur junta membom sebuah konser di Myanmar utara yang digelar untuk memperingati berdirinya kelompok politik etnis Organisasi Kemerdekaan Kachin. Serangan bom itu menewaskan 63 orang serta melukai 100 orang lainnya, dan kebanyakan korban serangan udara itu adalah warga sipil.

Selain menyerukan dihentikannya serangan udara oleh junta, para diaspora Myanmar di AS juga menyerukan penolakan mereka terhadap pemilu yang akan dilaksanakan junta yang rencananya akan digelar akhir tahun ini. RFA/I-1

Topik Menarik