Tentara Bayaran Rusia Kerja Sama Mata-Mata China, Siap Hancurkan Ukraina

Tentara Bayaran Rusia Kerja Sama Mata-Mata China, Siap Hancurkan Ukraina

Global | telisik.id | Sabtu, 4 Februari 2023 - 10:53
share

MOSKOW, TELISIK.ID - SejakperangRusiadan Ukrainaterjadi, banyak negara yang khawatir jikaChinaakan terlibat. Hal ini mengingatChinaadalahsekutu Rusiadan mereka sama-sama membenciAmerika Serikat.

Namun hampir 1 tahunperang Rusia dan Ukraina,Chinatetap menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam konflik tersebut. Hanya saja, kini klaim itu diragukan.

Melansir Express.co.ukGrup Wagner atau gruptentara bayaranyang terkenal Rusia dilaporkan melakukankesepakatan rahasia dengan China. Di manalebih dari 2.500droneDJI Mavic 2 dikirim dari Beijing ke Moskow.

Drone China itu membawa bahan peledak dan dapat menjatuhkan bom ke sasaran dengan kemampuan untuk menghancurkan sejumlah sasaran militer atau sipil.

Pertukaran rahasia ini adalah hasil dari sejumlah pertemuan gelap antara mata-mata China dan Rusia, pakar dunia maya dari China, dan Grup Wagner.

Sebuah \'swarm network\' melihat sejumlah drone menyerang target dengan tujuan bersama yang diarahkan oleh kecerdasan buatan.

Melansir Intisari.grid.id, kelompok ini berusaha mengembangkan platform swarm untuk orkestrasi drone otonom terkoordinasi menggunakan 2.500 drone yang dikirim baru-baru ini dari China.

Saluran komunikasi antara kaum Wagernites dan Partai KomunisChinaberada dalam dua jaringan terselubung, satu diRusiadan satu lagi di China, ungkap seorang intelijen.

"Jaringan itu bertanggung jawab atas pengiriman rahasia bahan perang yang digunakan melawan Ukraina, terlepas dari seberapa banyak orang China menyangkalnya," tambahnya.

Teknologi swarmdroneini berada di pusat perlombaan senjata baru dan Rusia mengerahkan semua yang dimilikinya. Dengan menggunakan kecerdasan buatan, alat itu bisa meluncurkan segerombolan drone, yang akan jauh lebih sulit untuk dilawan. Sebab mereka memiliki misi khusus.

Dalamperang Rusia dan Ukraina, kelompoktentara bayaraninimenyumbang sekitar 10 persen dari semua pejuang Rusia. Kelompok tentara bayaran diperkirakan mencapai 40.000 narapidana yang sengaja disewa.

Diduga kesepakatan itu datang karena Rusia diperkirakan sedang mempersiapkan serangan baru di musim panas. (C)

Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Topik Menarik