Perusahaan AS Tawarkan Ukraina Drone Canggih Seharga Satu Dolar

Perusahaan AS Tawarkan Ukraina Drone Canggih Seharga Satu Dolar

Global | koran-jakarta.com | Jum'at, 3 Februari 2023 - 12:15
share

WASHINGTON - Pembuat drone mata-mata militer AS mengumumkan pada Rabu (1/2), mereka bersedia menjual dua unit ke Ukraina hanya senilai $1 (satu dolar AS), dan meminta pemerintah AS untuk menyetujui kesepakatan itu.

General Atomic Aeronautical Systems mengatakan pihaknya telah mendesak Washington selama berbulan-bulan untuk menyediakan pesawat tak berawak Grey Eagle dan Reaper kepada Ukraina, yang telah digunakan pasukan AS untuk melakukan pengawasan dan serangan di Afghanistan, Suriah, Irak, dan zona konflik lainnya.

Dikatakan drone, yang dapat terbang jarak jauh di ketinggian menengah, adalah salah satu teknologi peningkat kekuatan yang paling jelas yang dibutuhkan Ukraina dalam perangnya melawan pasukan Rusia.

Militer AS telah memberi Ukraina sejumlah drone serang dan pengintai kecil, tetapi tidak dengan teknologi canggih dan kemampuan jarak jauh seperti pesawat tak berawak General Atomic.

"Sejak awal invasi Rusia, kami mulai mencari opsi untuk menanggapi permintaan pasukan Ukraina dengan produk kami, termasuk MQ-9 Reaper dan MQ-1C Grey Eagle," kata kepala eksekutif General Atomics Linden Blue dalam sebuah pernyataan. .

Dia mengatakan, perusahaan telah menawarkan untuk melatih operator Ukraina tanpa biaya kepada pemerintah AS atau Ukraina.

Dan perusahaan siap menyerahkan dua pesawat latihnya sendiri, bersama dengan stasiun kendali darat dan perangkat keras lainnya, dengan harga simbolis $1 (satu dolar AS).

Ukraina atau yang lain harus membayar perlengkapan dan mentransfer pesawat serta menyiapkan operasi untuk mengudara di atas medan perang, katanya.

"Tawaran itu adalah kesepakatan luar biasa tanpa pamrih," kata Blue.

"Yang diperlukan hanyalah persetujuan dari pemerintah AS."

"Dari sudut pandang kami, sudah lama berlalu untuk memungkinkan pasukan Ukraina dengan dominasi informasi yang dibutuhkan untuk memenangkan perang ini," katanya.

Topik Menarik