Jerman Tidak akan Kirim Jet Tempur ke Ukraina

Jerman Tidak akan Kirim Jet Tempur ke Ukraina

Global | gatra.com | Senin, 30 Januari 2023 - 10:19
share

Berlin, Gatra.com - Kanselir Olaf Scholz menegaskan kembali bahwa Jerman tidak akan mengirim jet tempur ke Ukraina, karena Kyiv terus meningkatkan seruan untuk senjata yang lebih canggih dari Barat, guna membantu mengusir invasi Rusia.

Rabu lalu, Scholz baru saja setuju untuk mengirim 14 tank Leopard 2 ke Ukraina dan mengizinkan negara-negara Eropa lainnya untuk mengirim tank mereka, setelah perdebatan sengit selama berminggu-minggu dan tekanan yang meningkat dari sekutu barat.

Saya hanya dapat menyarankan untuk tidak terus-menerus melakukan perang penawaran dalam hal sistem senjata, kata Scholz dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Tagesspiegel, dikutip AFP, Senin (30/1).

Baca Juga: Rusia Peringatkan Eskalasi saat Jerman Kirim Tank Leopard ke Ukraina

Jika, segera setelah keputusan (tentang tank) dibuat, debat berikutnya dimulai di Jerman, itu tidak terlihat serius dan merusak kepercayaan warga terhadap keputusan pemerintah, tambahnya.

Keputusan Scholz memberi lampu hijau dikirimnya tank disertai pengumuman AS bahwa mereka akan mengirim 31 tank Abrams.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berterima kasih kepada Berlin dan Washington atas langkah tersebut dan menilai sebagai terobosan dalam upaya mendukung negara yang dilanda perang itu.

Namun Zelenskyy kembali menekankan bahwa Ukraina membutuhkan lebih banyak senjata berat dari sekutu NATO untuk menangkis pasukan Rusia -- termasuk jet tempur dan rudal jarak jauh.

Baca Juga: AS Setuju Kirim 31 Tank Abrams ke Ukraina

Scholz dalam wawancara memperingatkan agar tidak meningkatkan risiko eskalasi, dengan Moskow dan itu sudah memberi ancaman keras janji tank tersebut.

Tidak ada perang antara NATO dan Rusia. Kami tidak akan membiarkan eskalasi seperti itu, katanya.

Kanselir menambahkan bahwa perlu untuk terus berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Panggilan telepon terakhir antara para pemimpin terjadi pada awal Desember.

Baca Juga: Zelensky: Ukraina Butuh Lebih Cepat dan Lebih Banyak Senjata

Saya akan berbicara dengan Putin melalui telepon lagi, kata Scholz.

Tapi tentu saja juga jelas bahwa selama Rusia terus mengobarkan perang dengan agresi yang tidak mereda, situasi saat ini tidak akan berubah, ujarnya.

Topik Menarik