Pemimpin Kepulauan Solomon Datangi Australia untuk Perbaiki Hubungan

Pemimpin Kepulauan Solomon Datangi Australia untuk Perbaiki Hubungan

Global | koran-jakarta.com | Rabu, 5 Oktober 2022 - 11:54
share

Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare telah mengumumkan bahwa dirinya akan mengunjungi Australia. Kunjungan tersebut akan dilakukan pada hari Kamis dan tujuan pertemuan tersebut karena kedua negara berusaha untuk memperbaiki hubungan yang memburuk setelah negara Pasifik itu mencapai pakta keamanan dengan Tiongkok pada bulan April.

Kepulauan Solomon atau Kepulauan Salomo adalah sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik bagian selatan yang terletak di sebelah timur Papua Nugini dan merupakan bagian dari Persemakmuran.

Perjanjian tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi Amerika Serikat dan Australia, yang selama beberapa dekade melihat kawasan Pasifik sebagai sebagian besar wilayah pengaruh mereka.

"Hubungan kami dengan Kepulauan Solomon sangat penting," kata Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dalam sebuah pernyataan.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese juga mengatakan bahwa dirinya berharap dapat terlibat dengan Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare dalam membangun kawasan Pasifik yang kuat dan makmur, berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, rasa hormat, dan kemitraan."

Kedua pemimpin terakhir bertemu pada Juli di Forum Kepulauan Pasifik di Fiji.

Australia adalah mitra pembangunan terbesar Kepulauan Solomon di bidang kesehatan, keadilan, pendidikan, infrastruktur, dan bidang lainnya. Namun tawaran Canberra untuk mendanai pemilihan pulau Pasifik berikutnya membuat Kepulauan Solomon bulan lalu menuduh Australia "mengganggu".

Pertemuan bilateral juga terjadi beberapa hari setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan juga 14 negara kepulauan Pasifik mengeluarkan deklarasi bersama untuk memperkuat kemitraan mereka di tengah tawaran ratusan juta bantuan baru Washington untuk kawasan itu.

Negara yang terdiri dari 992 pulau yang secara keseluruhan membentuk wilayah seluas 28.450 km itu mengesahkan dokumen tersebut setelah sebelumnya mengindikasikan tidak akan menandatangani deklarasi tersebut.

Topik Menarik