Kelompok HAM: Aksi Protes di Iran Renggut 92 Jiwa
PARIS - Sedikitnya 92 orang tewas saat Iran menindak aksi protes yang dipimpin perempuan yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini setelah ia ditangkap oleh polisi moral yang terkenal kejam, kata kelompok hak asasi manusia (HAM) Iran (IHR) pada Minggu (2/10).
Amini, 22 tahun, dinyatakan meninggal pada 16 September lalu setelah dia ditahan karena diduga melanggar aturan yang mengharuskan perempuan untuk mengenakan jilbab dan pakaian sederhana. Kematian Amini itu kemudian memicu gelombang kerusuhan terbesar di Iran dalam kurun waktu hampir tiga tahun.
"Tambahan 41 orang tewas pada Jumat (30/9) lalu saat terjadi bentrokan di tenggara jauh Iran, sebuah daerah yang berbatasan dengan Afghanistan dan Pakistan," lapor IHR yang berbasis di Oslo mengutip sumber-sumber lokal.
"Bentrokan terbaru di Iran terjadi dipicu oleh tuduhan seorang kepala polisi di wilayah tersebut telah memperkosa seorang gadis remaja dari kelompok minoritas Baluch.
Siapakah ISIS-K, Kelompok yang Bertanggung Jawab Atas Serangan Teror Gedung Konser Moskow?
Bentrokan antara pengunjuk rasa Iran dan pasukan keamanan telah mengguncang kota-kota di seluruh negeri selama 16 malam berturut-turut setelah bentrokan pertama kali berkobar di wilayah barat yang merupakan rumah bagi minoritas Kurdi Iran, tempat asal Amini.
Dalam pernyataannya, direktur IHR, Mahmood Amiry-Moghaddam, mendesak masyarakat internasional untuk mengambil langkah-langkah mendesak terhadap republik Islam itu untuk menghentikan pembunuhan para pengunjuk rasa Iran, dengan mengatakan bahwa haol itu sama dengan kejahatan terhadap kemanusiaan. SB/AFP/I-1
