Sekjen PBB Mengecam Keras Kudeta Militer di Burkina Faso

Sekjen PBB Mengecam Keras Kudeta Militer di Burkina Faso

Global | koran-jakarta.com | Minggu, 2 Oktober 2022 - 10:39
share

JAKARTA - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Sabtu (1/10) mengecam kudeta bersenjata yang dilakukan militer di Burkina Faso dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan tidak menggunakan kekerasan di negara Afrika Barat yang miskin itu.

"Sekjen sangat mengkhawatirkan perkembangan yang terjadi di Burkina Faso. Ia mengecam keras segala upaya pengambilalihan kekuasaan dengan kekuatan bersenjata dan menyerukan semua aktor untuk menahan diri dari tindakan kekerasan dan melakukan dialog," kata juru bicara Stephane Dujarric dalam pernyataannya yang dikutip AFP, Sabtu.

VOA melaporkan, Kapten Angkatan Darat Burkina Faso, Ibrahim Traore, mengumumkan pada Jumat (30/9) malam bahwa tentara telah merebut kekuasaan dan menggulingkan pemimpin militer Paul Henri Damiba.

Traore mengatakan dalam pernyataan bahwa sekelompok perwira yang membantu Damiba merebut kekuasaan pada Januari telah memutuskan bahwa pemimpin itu tidak lagi bisa mengamankan negara, yang telah memerangi pemberontakan Islamis yang meningkat.

Pernyataan yang ditandatangani Traore dibacakan di televisi pemerintah Jumat malam oleh perwira militer lainnya. "Menghadapi situasi yang memburuk, kami mencoba beberapa kali untuk membuat Damiba kembali fokus pada transisi keamanan," kata pernyataan Traore.

Damiba berkuasa pada Januari, setelah mengambil alih kekuasaan dalam kudeta yang menggulingkan Presiden Roch Kabore. Dia berjanji akan membuat negara lebih aman. Namun, kekerasan berlanjut dan ketegangan politik meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Damiba baru saja kembali dari berpidato di Sidang Umum PBB di New York.

Para pemimpin militer baru negara itu mengatakan mereka membubarkan majelis nasional. Mereka juga mengumumkan perbatasan Burkina Faso ditutup dan jam malam berlaku mulai pukul 9 malam sampai pukul 05.00 waktu setempat.

Selepas tengah hari, kantor kepresidenan merilis pernyataan di Facebook, yang antara lain mengatakan, "Mengingat situasi membingungkan yang timbul akibat emosi beberapa elemen angkatan bersenjata nasional Jumat ini ... Negosiasi sedang dilakukan untuk memulihkan ketenangan dan ketentraman."

Kedutaan Besar Amerika memperingatkan warganya agar membatasi pergerakan dan terus menyimak informasi dari laporan media lokal.

Topik Menarik