Wapres AS Kutuk Perilaku Tiongkok, Dinilai Mengganggu Pasifik

Wapres AS Kutuk Perilaku Tiongkok, Dinilai Mengganggu Pasifik

Global | koran-jakarta.com | Kamis, 29 September 2022 - 13:30
share

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mengutuk tindakan Tiongkok yang dinilai mengganggu di Pasifik. Ia juga turut berjanji untuk memperdalam hubungan tak resmi dengan Taiwan.

"Tiongkok merusak elemen kunci dari tatanan berbasis internasional," kata Harris di atas kapal USS Howard selama kunjungan ke instalasi Angkatan Laut AS terbesar di dunia di Yokosuka, dekat ibu kota Jepang, dikutip dari Reuters , Kamis (29/9).

"Tiongkok telah mengerahkan kekuatan militer dan ekonominya untuk memaksa dan mengintimidasi tetangganya. Dan Kami telah menyaksikan perilaku yang mengganggu di Laut China Timur dan di Laut China Selatan, dan yang terbaru, provokasi di Selat Taiwan," tambahnya.

Pernyataan kepada para pelaut Amerika yang mengenakan pakaian putih muncul setelah Presiden AS Joe Biden berjanji dalam sebuah wawancara yang ditayangkan pada 18 September untuk membela pulau Taiwan yang diklaim Tiongkok dari "serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya".

AS menganut kebijakan "satu China" yang secara resmi hanya mengakui Beijing tetapi mengikat pemerintah AS untuk menyediakan sarana bagi Taiwan yang diperintah secara demokratis untuk mempertahankan diri.

Tiongkok mengatakan Taiwan adalah salah satu provinsinya. Beijing telah lama bersumpah untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk melakukannya.

Taiwan sangat menentang klaim kedaulatan Tiongkok dan mengatakan hanya 23 juta penduduk pulau itu yang dapat memutuskan masa depannya.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan pada Agustus yang membuat marah Tiongkok, dan kemudian melakukan latihan militer terbesarnya di sekitar pulau itu.

Harris mengatakan pasukan AS akan beroperasi di wilayah itu agar "tidak gentar dan tidak takut" bahkan ketika AS memperkirakan tindakan "agresif berkelanjutan" oleh Tiongkok.

"Kami akan terus menentang setiap perubahan sepihak terhadap status quo," kata dia.

"Dan kami akan terus mendukung pertahanan diri Taiwan, konsisten dengan kebijakan lama kami. Taiwan adalah demokrasi yang dinamis yang berkontribusi pada kebaikan global, mulai dari teknologi hingga kesehatan, dan seterusnya, dan AS akan terus memperdalam hubungan tidak resmi kami," lanjutnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin mengatakan bahwa AS perlu kembali ke kebijakan satu China dan "dengan tegas menjelaskan bahwa kebijakan itu menentang semua kegiatan separatis Taiwan".

Topik Menarik