Ratu Kecantikan Burma Ditahan di Thailand

Ratu Kecantikan Burma Ditahan di Thailand

Global | koran-jakarta.com | Sabtu, 24 September 2022 - 05:33
share

BANGKOK - Ratu kecantikan asal Myanmar, Han Lay, yang pernah meminta masyarakat internasional untuk membantu negaranya mendapatkan kembali demokrasi selama kontes Miss Grand International 2021 di Thailand, telah ditahan oleh pihak berwenang Thailand di Bangkok. Informasi ini dilaporkan kantor berita RFA, pada Kamis (22/9).

"Saya ditahan pada Rabu (21/9) malam oleh petugas imigrasi di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, saat kembali dari perjalanan selama tiga hari ke Vietnam," kata Han Lay, 23 tahun, dalam sebuah sesi wawancara via telepon.

Han Lay, yang bernama asli Thaw Nandar Aung, mengatakan dia yakin bahwa rezim militer melaporkannya ke Interpol sebagai buronan untuk kegiatan ilegal di Myanmar, sebagai pembalasan atas aksi antijuntanya di dalam negeri dan di Thailand.

"Ketika saya baru kembali dari Vietnam ke Thailand, sistem pengamanan bandara mengeluarkan notifikasi merah ketika paspor saya diproses dan menyebutkan bahwa nama saya ada dalam daftar Interpol, jadi pihak berwenang Thailand menolak saya masuk ke Thailand," kata Han Lay seraya mengatakan bahwa paspornya kini disita oleh pejabat maskapai Vietnam dan sekarang tercatat bahwa paspornya telah "hilang."

"Prosedur normalnya adalah mengembalikan tahanan ke negara yang mereka tinggalkan. Tapi, saya menolak untuk kembali ke Vietnam (karena takut mereka akan mendeportasi saya ke Myanmar). Jadi, mereka menahan saya di bandara," ungkap Han Lay.

Sementara itu, otoritas imigrasi Thailand mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Han Lay ditolak masuk ke Thailand karena dia tidak memiliki dokumen perjalanan yang diperlukan berdasarkan undang-undang imigrasi Thailand. Pernyataan itu mengatakan pejabat imigrasi sedang bernegosiasi dengan otoritas maskapai untuk mendeportasinya, tetapi tidak menyebutkan bahwa Han Lay dalam status ditahan.

Sedangkan Han Lay mengatakan badan pengungsi PBB (UNHCR) telah bekerja sama dengan pemerintah Thailand dalam kasusnya. "Saya berharap mereka akan membantu saya untuk mendapatkan pilihan terbaik, apakah itu masuk kembali ke Thailand atau masuk ke negara ketiga," kata dia.

Perpanjangan Visa

Han Lay adalah peserta kontes Miss Grand International 2021 yang diadakan di Bangkok,Thailand, yang digelar hanya sebulan setelah militer Myanmar menguasai negara itu dalam kudeta 1 Februari 2021. Setelah menggunakan panggung untuk memohon kepada masyarakat internasional untuk pembebasan para pemimpin terguling Myanmar, Han Lay tetap berada di Thailand dengan visa turis, mengetahui bahwa dia kemungkinan akan menghadapi penganiayaan di tanah airnya, di mana dia sejak itu didakwa secara in absentia karena tuntutan pengkhianatan tingkat tinggi.

Jika Han Lay kembali ke Myanmar, maka ia bisa dijatuhi hukuman mati oleh junta. "Saya pikir seluruh divisi militer akan menunggu saya setibanya saya di bandara (jika saya dideportasi pulang)," kata dia.

Setelah lebih dari 18 bulan di Thailand, Han Lay telah memperpanjang visanya dan tidak dapat memperpanjangnya lebih lama lagi, jadi dia pergi ke Vietnam dengan harapan dia bisa mengajukan permohonan kembali setelah dia kembali.

"Lebih mudah meninggalkan Thailand dan mengajukan visa baru untuk kembali," tutur dia.

Han Lay mengatakan Thailand tidak dapat mendeportasinya ke Myanmar saat kasusnya sedang ditinjau oleh UNHCR. SB/RFA/N-3

Topik Menarik