AS Makin Tegang! Donald Trump Naik Pitam Sebut Joe Biden Musuh Negara, Ada Apa?

AS Makin Tegang! Donald Trump Naik Pitam Sebut Joe Biden Musuh Negara, Ada Apa?

Global | koran-jakarta.com | Senin, 5 September 2022 - 12:36
share

Donald Trump menyebut Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sebagai "musuh negara". Ini sebagai balasan atas pernyataan Joe Biden bahwa Partai Republik dan para pendukungnya merusak demokrasi AS, yang sekaligus mengecam serangan FBI bulan lalu di rumahnya di Florida.

"Tidak ada contoh yang lebih jelas dari ancaman yang sangat nyata dari kebebasan Amerika daripada hanya beberapa minggu yang lalu, Anda lihat, ketika kita menyaksikan salah satu penyalahgunaan kekuasaan yang paling mengejutkan oleh pemerintahan mana pun dalam sejarah Amerika," kata Trump, dikutip dari AFP , Senin (5/9).

Pernyataan tersebut disampaikan Trump dalam penampilan publik pertamanya sejak penggeledahan FBI di kediamannya di Florida pada 8 Agustus lalu. Trump menyebut penggeledahan tersebut sebagai "parodi keadilan".

Trump mengatakan kepada para pendukungnya di kota Wilkes-Barre bahwa "pelanggaran hukum yang mengerikan" akan menghasilkan "balasan seperti yang belum pernah dilihat siapa pun".

Ia juga membalas pidato Biden minggu ini di mana presiden mengatakan pendahulunya dan pendukung Partai Republik mewakili ekstremisme yang mengancam fondasi republik.

Trump mengecamnya sebagai pidato paling kejam, penuh kebencian, dan memecah belah yang pernah disampaikan oleh seorang presiden Amerika.

"Dia musuh negara. Anda ingin tahu kebenarannya. Musuh negara adalah dia," tuturnya.

"Partai Republik dalam gerakan MAGA bukanlah orang-orang yang mencoba merusak demokrasi kita," lanjutnya.

Selain itu, Trump mengaku ingin menyelamatkan demokrasi. Menurutnya, demokrasi saat ini dalam kondisi bahaya.

"Kami yang berusaha menyelamatkan demokrasi kami, sangat sederhana. Bahaya demokrasi datang dari kiri radikal, bukan dari kanan," ujar Trump.

Trump berbicara di Pennsylvania menjelang pemilihan paruh waktu November, yang bisa membuat Demokrat Biden kehilangan kendali atas kedua majelis Kongres.

Topik Menarik