Timur Tengah Memanas! Negara Islam Berkekuatan Nuklir Ini Ancam Hapus Rezim Zionis dari Peta

Timur Tengah Memanas! Negara Islam Berkekuatan Nuklir Ini Ancam Hapus Rezim Zionis dari Peta

Global | koran-jakarta.com | Selasa, 9 Agustus 2022 - 09:00
share

Iran terus mengancam akan melanjutkan perjuangan sampai, Amerika Serikat (AS) dan Israel yang mereka anggap "musuh" hancur. Teheran juga mengatakan akan menghilangkan Tel Aviv dari peta dunia.

"Putra-putra Hizbullah sedang membuat rencana untuk menjatuhkan pukulan terakhir terhadap rezim Zionisdan untuk mewujudkan keinginan Imam Khomeini untuk menghapus Israel dari peta dan muka bumi," kata komandan Pasukan Al Quds Iran, Esmail Ghaani pada Jumat (5/8), dikutip dari Iran International.

Ghani juga mengancam AS dengan berkata "Musuh pemerintah Islam (Iran), yang dipimpin oleh Amerika dan rezim Zionis harus tahu bahwa kita tidak akan pernah berhenti berkorban dan akan bergerak maju di jalur perlawanan."

Istilah "perlawanan" yang disebut Iran untuk merujuk pada kebijakan luar negeri dan militer regionalnya untuk mempersenjatai dan mendukung kelompok-kelompok militan, seperti Jihad Islam, Hizbullah Lebanon, dan pasukan Houthi di Yaman terutama untuk menyerang Israel tetapi juga mengancam negara-negara Arab yang bersahabat dengan Barat.

"Jalan para martir yang terhormat akan ditempuh sampai kehancuran total musuh-musuh sistem Islam," katanya, yang berarti Republik Islam Iran.

Pada saat yang sama pada hari Jumat, akun Twitter resmi Pengawal Revolusi (IRGC) menulis, "Kami dengan jelas mengatakan bahwa kami ikut campur setiap kali ada masalah menentang Israel. Setelah ini juga, di mana pun negara atau kelompok mana pun memerangi Israel, kami berdiri di belakang mereka dan mendukung mereka."

Pasukan Quds sendiri merupakan pasukan elit dari militer Iran yang juga dikenal sebagai Pasukan Yerusalem. Mereka bertanggung jawab atas operasi militer di luar negeri, seperti mengatur militer, intelijen, bahkan urusan politik Iran di Irak, Suriah, Lebanon, dan Yaman.

Ghaani menjadi komandan Pasukan Quds pada Januari 2020. Kala itu, mantan komandan pasukan tersebut, Qasem Soleimani, terbunuh dalam serangan udara AS di Baghdad.

"Kedua rezim pengkhianat dan pembunuh ini akan menerima tanggapan dalam waktu singkat untuk setiap kejahatan yang mereka lakukan," ujarnya.

"Republik Islam membuat rencana untuk menanggapi semua kejahatan yang dilakukan Amerika dan rezim Zionis perampas dan akan memberikan jawaban yang menentukan. pada waktu yang tepat," tambah Ghaani.

Ghaani berjanji untuk melanjutkan dukungan untuk Hizbullah, dengan mengatakan, "pemenang pertempuran ini tidak diragukan lagi adalah putra-putra Islam."

Topik Menarik