Wanti-wanti, Founder FPCI Titip 9 Pesan Penting ke Jokowi saat Mau ke Rusia

Wanti-wanti, Founder FPCI Titip 9 Pesan Penting ke Jokowi saat Mau ke Rusia

Global | wartaekonomi | Senin, 27 Juni 2022 - 13:10
share

Founder dan Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mengapresiasi rencana Presiden Jokowi ke Rusia dan Ukraina, untuk mengunjungi Presiden Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky.

Menurutnya, ini adalah kunjungan internasional Presiden Jokowi yang paling penting di sepanjang tahun 2022.

"Pasti, ini akan menarik perhatian yang besar dari dunia internasional," kata Dino, yang juga mantan Wakil Menteri Luar Negeri dan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat dari sebuah kafe di Jenewa, Swiss, yang disiarkan melalui kanal YouTube FPCI, Minggu (26/6/2022).

Sebagai Ketua FPCI yang merupakan ormas hubungan internasional terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, Dino menyampaikan sejumlah masukan dan pandangan atas rencana kunjungan penting tersebut.

Pertama, misi kunjungan Jokowi ke Ukraina harus jelas. Apakah itu merupakan suatu kunjungan bilateral biasa, terkait G20, atau kunjungan yang membawa misi perdamaian.

"Kalau hanya kunjungan bilateral saja, rasanya kurang pas. Karena saat ini terjadi situasi luar biasa, yaitu perang Ukraina. Kalau dalam konteks G20, untuk urusan mengundang Presiden Putin menghadiri KTT G20 di Bali saja, tentunya Presiden tidak perlu secara fisik jauh-jauh terbang ke Moskow untuk menyampaikan undangan tersebut. Itu bisa disampaikan melalui Duta Besar," papar Dino.

Yang paling pasti, kunjungan ini adalah wujud misi perdamaian Indonesia untuk membantu mengakhiri konflik Rusia-Ukraina. Jika memang benar begitu, Dino berpendapat, Indonesia harus memiliki konsep perdamaian yang jelas, untuk diajukan kepada Putin dan Zelensky.

"Ingat, semua proses perdamaian apa pun di dunia ini, berawal dari konsep. Selain itu, Indonesia juga perlu menetapkan dari awal, apa yang menjadi ambisi keterlibatannya dalam konflik Rusia- Ukraina. Apakah ini suatu peran yang intensif, atau lebih moderat," jelas Dino.

Bicara mengenai konsep perdamaian dalam pertemuan Jokowi dengan Putin dan Zelensky, Dino menyampaikan sejumlah hal yang mungkin dapat dipertimbangkan untuk diusulkan atau diupayakan oleh Indonesia.

"Terserah, apakah akan dilakukan sebagian atau seluruhnya, yang penting ada hal-hal konkret yang bisa diupayakan," ucapnya.

Berikut sembilan hal penting yang disarankan Dino, terkait peran Indonesia dalam membantu konflik Ukraina:

1. Mengupayakan gencatan senjata antara pasukan Rusia dan Ukraina di Ukraina, dalam kurun waktu yang disetujui oleh kedua belah pihak.

2. Mendapatkan komitmen dari Putin dan Zelensky, untuk terus melakukan perundingan politik diplomatik, mencari penyelesaian konflik, dan mengintensifkannya. Mengingat belakangan ini sering macet.

3. Mengupayakan komitmen Putin, agar Rusia tidak melakukan pelanggaran HAM di Ukraina, dan tidak melukai penduduk sipil. Ini adalah suatu hal yang mendasar bagi Indonesia, sebagai bangsa yang memperjuangkan HAM dan bangsa yang berfilosofi Pancasila.

4. Mengupayakan komitmen Putin, untuk tidak menggunakan senjata nuklir dalam perang di Ukraina, dalam situasi dan skenario apa pun.

"Ini penting. Karena sampai sekarang, Putin masih belum jelas 100 persen, apakah akan menggunakan senjata nuklir atau tidak. Bahkan, siaga nuklir Rusia telah ditingkatkan," ucap Dino mewanti-wanti.

5. Indonesia dapat mencoba menjembatani pertemuan Putin dan Zelensky secara langsung. Terlebih, sejak konflik berlangsung, Putin dan Zelensky belum pernah saling bicara atau bertemu. Padahal, Zelensky sudah menyatakan siap bertemu Putin dalam suatu pertemuan tanpa syarat.

"Jadi, kalau Presiden Jokowi bisa mendapatkan komitmen dari kedua presiden, ini adalah suatu terobosan yang luar biasa," tutur Dino.

6. Jokowi dapat mendorong suatu skema yang disetujui oleh Putin dan Zelensky, untuk menangani pengungsi Ukraina, yang jumlahnya kini sudah melebihi 15 juta orang. Baik di dalam, atau luar Ukraina.

7. Jokowi dapat membantu mengupayakan suatu skema kebijakan pangan dan energi, yang dapat membuat ekonomi global tidak semakin memburuk.

8. Sewaktu bertemu Zelensky, Jokowi dapat menjanjikan bahwa RI akan memberikan bantuan kemanusiaan untuk rakyat dan pengungsi Ukraina.

9. Dalam pertemuan dengan Putin, Jokowi jangan sampai meninggalkan berbagai hal yang dapat disalahartikan, bahwa Indonesia memberikan legitimasi terhadap invasi Rusia di Ukraina.

Dino menilai, akan lebih baik situasinya, bila Jokowi bisa mendapatkan penegasan dari Putin, bahwa serangan militer Rusia terhadap Ukraina, tidak dimaksudkan untuk menaklukkan Ukraina. Apalagi, mencaplok. Penting juga mendapat jaminan dari Putin, bahwa invasi tersebut akan berakhir dalam waktu dekat.

"Kalau ada penegasan secara prinsipil terkait hal tersebut, ini akan sangat membantu penanganan konflik ke depan, dan mendapat apresiasi dari masyarakat internasional," tandasnya.

Tak kalah penting, Jokowi juga perlu menyampaikan secara gamblang bahwa aksi militer Rusia di Ukraina telah banyak menimbulkan kerugian terhadap ekonomi global. Termasuk, Indonesia. Perang Rusia-Ukraina telah berdampak banyak bagi kondisi pangan dan ekonomi dalam negeri.

Topik Menarik