Elon Musk Sebut Tesla Alami Kerugian Miliaran Dolar

Elon Musk Sebut Tesla Alami Kerugian Miliaran Dolar

Global | genpi.co | Sabtu, 25 Juni 2022 - 06:25
share

GenPI.co - Elon Musk menyebut pabrik baru Tesla di Jerman dan AS mengalami kerugian miliaran dolar.

Hal itu dikatakannya dalam wawancara dengan Tesla Owners of Silicon Valley, sebuah klub yang diakui perusahaan, dilansir dari BBC, Jumat (24/6).

Menurut Elon Musk, kerugian tersebut terjadi karena pabrik kekurangan baterai dan gangguan pasokan di China.

Elon Musk juga mengatakan pabrik di Berlin dan Austin, Texas sebagai tungku uang raksasa.

"Baik pabrik Berlin dan Austin adalah tungku uang raksasa saat ini. Ini benar-benar seperti suara menderu raksasa, yang merupakan suara uang terbakar," kata Elon Musk.

Penguncian Covid-19 di China tahun ini, termasuk di Shanghai tempat Tesla memiliki pabrik besar, semakin mempersulit pabrikan untuk beroperasi.

Dalam beberapa pekan terakhir, Musk telah memperingatkan akan adanya pemutusan hubungan kerja di perusahaan tersebut.

Elon Musk mengatakan apa yang disebut gigafactories telah berjuang untuk meningkatkan produksi sejak dibuka awal tahun ini.

Situs Tesla di Austin saat ini memproduksi sejumlah kecil mobil, sebagian karena beberapa komponen untuk baterainya terjebak" di pelabuhan China tanpa ada yang benar-benar memindahkannya", katanya.

Dia menambahkan bahwa kondisi akan diperbaiki dengan sangat cepat tetapi membutuhkan banyak perhatian.

Wawancara Elon Musk dengan Tesla Owners of Silicon Valley itu direkam pada akhir bulan lalu, tetapi bagian percakapan ini baru diposting pada hari Rabu (22/6).

Pihak berwenang di China mengunci sejumlah kotanya awal tahun ini sebagai tanggapan atas lonjakan infeksi Covid-19.

Pembatasan ketat diberlakukan pada pergerakan orang dan material termasuk di pusat keuangan, manufaktur, dan pengiriman Shanghai.

Elon Musk mengatakan penutupan Shanghai sangat, sangat sulit bagi Tesla, yang dilaporkan menghentikan sebagian besar produksinya di \'gigafactory\' di kota selama berminggu-minggu.

Situs tersebut sebagian besar akan ditutup lagi selama dua minggu bulan depan untuk perbaikan pekerjaan, menurut kantor berita Reuters, yang mengutip memo internal.(*)

Video populer saat ini:

Topik Menarik